Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Klinik Pijat Juga Tempat Penitipan Suami

20 Januari 2021   17:54 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:57 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seolah profesi Zaid jauh di bawah profesinya sebagai pemijit, dan sekarang punya klinik pijit pula.

***

 Tiba di tujuan klinik yang menyerupai kios itu dan dua lantai pula, Zaid melihat spanduk yang berkibar diterpa angin. Ia merasa aneh, dan janggal melihatnya. Lalu dibacanya tidak percaya.

"KLINIK PIJAT DAN TEMPAT PENITIPAN SUAMI"

"Ini kios apaan, mas?Tanya Zaid ingin tau, Mimin di samping Rahwana tersenyum.

Sebagai tetangga yang baik, tidak ada salahnya Rahwana menjelaskan pada Zaid, sekaligus memberi pencerahan pada Zaid soal peluang, dan terobosan bisnis.

Sudah ngalor ngidul dijelaskan Rahwana yang bikin pusing Zaid, akhirnya disimpulkan juga.

" Ini kantor, bukan kios. Kantor untuk menitipi sementara para suami teman bisnis saya yang suka selingkuh. Atau suami para istri lainnya yang gatel perempuan. Saya dipercaya mengelolanya, sekaligus jadi klinik pijit,"jelas Rahwana bangga.

Zaid mengerti akhirnya, dan salut mendengar itu.

Bathinnya,"bukan main ide tukang pijit ini, ckckck... ."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun