Seolah profesi Zaid jauh di bawah profesinya sebagai pemijit, dan sekarang punya klinik pijit pula.
***
 Tiba di tujuan klinik yang menyerupai kios itu dan dua lantai pula, Zaid melihat spanduk yang berkibar diterpa angin. Ia merasa aneh, dan janggal melihatnya. Lalu dibacanya tidak percaya.
"KLINIK PIJAT DAN TEMPAT PENITIPAN SUAMI"
"Ini kios apaan, mas?Tanya Zaid ingin tau, Mimin di samping Rahwana tersenyum.
Sebagai tetangga yang baik, tidak ada salahnya Rahwana menjelaskan pada Zaid, sekaligus memberi pencerahan pada Zaid soal peluang, dan terobosan bisnis.
Sudah ngalor ngidul dijelaskan Rahwana yang bikin pusing Zaid, akhirnya disimpulkan juga.
" Ini kantor, bukan kios. Kantor untuk menitipi sementara para suami teman bisnis saya yang suka selingkuh. Atau suami para istri lainnya yang gatel perempuan. Saya dipercaya mengelolanya, sekaligus jadi klinik pijit,"jelas Rahwana bangga.
Zaid mengerti akhirnya, dan salut mendengar itu.
Bathinnya,"bukan main ide tukang pijit ini, ckckck... ."