Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rezeki Dadakan!

12 September 2019   15:53 Diperbarui: 12 September 2019   18:27 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kagak, gue terus terang sama lu ye, ini kok ada duit seratus rebu ada di nampan gini.  Buat siape?"

"Hehehe, itu juga gue lagi ancem. Itu uang tip dari si Kule buat pelayan sini."

"Ah gila! Cepekceng," seloroh Anwar sembari merebut uang itu sebelum diambil rekannya Cecep, dan menukarnya dengan Rp5000.

"Ini baru pas. Goceng!" Kata Anwar terkekeh yang juga disambut gelak Cecep meninggalkan restoran itu cepat. Anwar pun senang akhirnya sebab cicilan kreditnya sudah pasti bisa dibayar esoknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun