Mohon tunggu...
Erny Kusumawaty
Erny Kusumawaty Mohon Tunggu... Blogger

Suka menulis keindahan alam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Febriansa: Jaga Hutan Raih Penghargaan

15 Oktober 2025   17:57 Diperbarui: 15 Oktober 2025   18:25 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu Begalang (dok.istimewa)

Alhasil mereka mendapat pendampingan dari penyuluh kehutanan melalui Program Kehutanan Sosial (HKM). Kemudian mengajukan untuk mengelola hutan sebagai pegangan legalitas. Akhirnya Mei 2017 terbit SK pengelolaan HKM untuk pokdarwis yang diketuai oleh Febriansa.

Namun tak hanya bermodal SK untuk berjuang menjadikan Bukit Pemantauan sebagai wisata alam yang menarik. Dana mandiri tak sedikit digelontorkan agar wisata tersebut menjadi magnet pengunjung. Namun karena perjuangan tak sebanding dengan  hasil dan tenaga yang terkuras, anggota pokdarwis satu per satu mundur dan tersisa 20 orang saja.

Batu Begalang Jadi Harapan

Namanya bukan Febriansa kalau surut dan mundur berjuang. Kepalang basah mempromosikan potensi wisata di desanya, Febri meski anggota pokdarwis berkurang, tak segan dia membakar semangat tim-nya. Semua masih bertahan dan berharap akan ada harapan lebih baik lagi.

Diakui Febri, akses jalan menuju Bukit Pemantauan sulit dijangkau kendaraan. Mereka berdiskusi lagi untuk mencari solusi. Akhirnya disepakati untuk mencari alternatif lain. Tak lama ditemukan kawasan berkarakter bebatuan luas dengan view asri bernama Batu Begalang.

Batu Begalang (dok.istimewa)
Batu Begalang (dok.istimewa)


Batu Begalang digadang-gadang menjadi alternatif wisata alam selain Bukit Pemantauan. Dulu Batu Begalang adalah hutan yang digunakan untuk berburu kijang dan rusa oleh penduduk sekitar. Febri dan tim langsung eksekusi agar wisata tersebut bisa dinikmati oleh pengunjung.

Dan benarlah pada 2021 Batu Begalang dilaunching resmi sebagai kawasan wisata alam. Dampaknya setiap akhir pekan jumlah pengunjung membludak. Padahal akses jalam menurut Febri belumlah layak.

"Itu merupakan bentuk protes halus agar dapat perhatian dari pemerintah," kata Febri.

Meski belum mendapat lirikan dari pemerintah, Febri tetap intens bersama Keppak terus berkarya dan mengabdi. Aktivitas mereka tidak hanya menjadikan HKM sebagai wisata saja tapi juga melakukan sesuatu yang bisa menyentuh warga sekitar. Pastinya bermanfaat seperti budidaya madu, trigona, produksi tepung singkong dll...

Jaga Hutan, Raih Penghargaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun