Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Ahli Kesehatan Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan

12 November 2023   13:54 Diperbarui: 12 November 2023   14:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Pexel. Ivan Samkov

            Saya membuat judul ini karena melihat sedikitnya mahasiswa yang berminat kuliah di program studi kesehatan masyarakat di perguruan tinggi swasta di pulau Jawa. Kenapa hal ini bisa terjadi? Salah satu penyebabnya bisa saja karena kurangnya informasi tentang program studi kesehatan masyarakat. Mahasiswa lebih banyak tertarik pada program studi keperawatan. Memang tidak bisa disalahkan karena fakta yang ada di lapangan alumni keperawatan banyak yang langsung bekerja. Hal ini karena banyaknya Rumah Sakit swasta di pulau Jawa yang membutuhkan tenaga perawat. Oleh karena itu pada tulisan ini saya akan menjelaskan tentang Pendidikan Kesehatan masyarakat atau yang lebih dikenal di banyak perguruan tinggi dengan nama Fakultas Kesehatan Masyarakat.

            Secara umum ada perbedaan sasaran antara tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga keperawatan. Tenaga kesehatan masyarakat sasarannya adalah orang sehat artinya tugas tenaga kesehatan masyarakat mempertahankan orang sehat agar tetap sehat. Sehingga sasarannya adalah kelompok masyarakat bukan individu (pribadi). Sedangkan perawat sasarannya adalah orang sakit artinya tugas tenaga perawat bekerja sama dengan dokter untuk menyembuhkan orang sakit. Sehingga sasarannya adalah individu (pribadi). Ini berarti bahwa tenaga kesehatan masyarakat fokus pada upaya pencegahan penyakit (preventif) dan promosi kesehatan (promotive), sedangkan tenaga perawat fokus pada upaya pengobatan (kuratif) dan pemulihan penyakit (rehabilitation).

            Bila dikaitkan dengan pembiayaan Kesehatan maka upaya preventif dan promotive lebih menekan biaya dibandingkan upaya kuratif dan rehabilitative. Hal ini karena upaya kuratif membutuhkan dana yang banyak untuk membangun sarana pelayanan kesehatan dan juga untuk membeli peralatan kedokteran yang harganya sangat mahal. Pembiayaan untuk upaya kuratif setiap tahun akan terus naik karena biaya operasional upaya kuratif terus berubah sesuai dengan kemajuan ilmu dibidang kedokteran. 

sumber : Pexel. Keira Burton
sumber : Pexel. Keira Burton

           Saat ini arah kebijakan program Kesehatan lebih banyak ditujukan pada upaya preventif dan promotive. Hal ini bisa terlihat dalam kebijakan Kementerian Kesehatan yang dikutip dari buku Rencana Aksi Program Kementrian Kesehatan tahun 2020 -- 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) kementrian Kesehatan RI tahun 2020. Ada 5 arah kebijakan yakni : 1) Penguatan pelayanan kesehatan primer dengan mengutamakan upaya Kesehatan masyarakat (UKM) tanpa meninggalkan Upaya kesehatan pribadi (UKP). 2) Pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan siklus hidup, mulai dari ibu hamil, bayi, anak balita, anak usia sekolah, remaja, usia produktif, dan lansia, serta intervensi secara kontinum (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) dengan penekanan pada promotif dan preventif. 3) Penguatan pencegahan faktor risiko, deteksi dini, dan aksi multisektoral (pembudayaan GERMAS), guna pencegahan dan pengendalian penyakit. 4) Penguatan sistem kesehatan di semua level pemerintahan menjadi responsif dan tangguh, guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan didukung inovasi teknologi. 5) Peningkatan sinergisme lintas sektor, pusat dan daerah, untuk menuju konvergensi dalam intervensi sasaran prioritas dan program prioritas, termasuk integrasi lintas program.

            Berdasarkan arah kebijakan Kementrian Kesehatan, terlihat betapa pentingnya tenaga kesehatan masyarakat dalam pembangunan Kesehatan di Indonesia. Secara umum Pendidikan Kesehatan masyarakat bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat, memecahkan masalah kesehatan masyarakat, dan mengimplementasikan intervensi kesehatan masyarakat.

            Ada banyak peminatan dalam program studi Kesehatan masyarakat seperti Manajemen Asuransi Kesehatan, Adminstrasi dan Kebijakan Kesehatan, Biostatistik, Informatika Kesehatan, Epidemiologi, Promosi Kesehatan dan Kesehatan Reproduksi. Dibeberapa perguruan tinggi lain peminatan kesehatan masyarakat meliputi administrasi dan kebijakan Kesehatan, keselamatan dan kesehatan kerja, gizi kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, serta epidemiologi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan saya paparkan tujuan pendidikan dari masing -- masing peminatan.

sumber: pexel. Fox
sumber: pexel. Fox

            Tujuan pendidikan dari peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK) yaitu  Mahasiswa mampu menjadi pengelola, pelaksana, peneliti dan pendidik di bidang manajemen pelayanan kesehatan dalam organisasi kesehatan pemerintah maupun penyelenggara pelayanan kesehatan swasta. Tujuan pendidikan dari peminatan epidemiologi adalah mahasiswa mampu menjadi pengelola, pelaksana, peneliti, pendidik, dan pengembang di bidang pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan pendidikan peminatan kesehatan reproduksi adalah mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip kesehatan reproduksi dalam kesehatan masyarakat dan mampu berpikir secara empiris serta mampu mendiagnosa masalah kesehatan reproduksi di masyarakat.

            Sedangkan tujuan pendidikan peminatan keselamatan dan kesehatan kerja adalah mahasiswa mampu memahami semua faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, metode kerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan penyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya. Dan juga mahasiswa mampu menjadi pengelola dan peneliti di bagian kesehatan dan keselamatan kerja (K3) perusahaan. Tujuan pendidikan peminatan promosi kesehatan adalah mahasiswa mampu menjadi innovator, motivator dan dinamisator dalam upaya kesehatan masyarakat. Tujuan pendidikan peminatan biostatistik dan Sistem informasi Kesehatan (SIK) adalah mahasiswa mampu berpikir dan bertindak dengan pendekatan empiris, sehingga dapat mendiagnosa kesehatan masyarakat dan manajemen kesehatan menjadi informasi kesehatan. Tujuan pendidikan peminatan kesehatan lingkungan mahasiswa mampu memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan, pengolahan dan pengelolaan lingkungan yang meliputi air bersih, air kotor, sampah, pemukiman, institusi dan lingkungan secara umum. Juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan menghindarkan terjadinya penyakit, kecelakaan atau gangguan kesehatan lainnya karena kondisi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun