Mohon tunggu...
Ernes
Ernes Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik

Menulis adalah pekerjaan mulia Jadilah pemulung kebaikan Tebarkan kebaikan kapan saja dan dimana saja Blog Science

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Impian untuk Merdeka (2)

20 Agustus 2022   22:28 Diperbarui: 20 Agustus 2022   22:30 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keadaan ini melahirkan kritik dari beberapa golongan seperti Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli dalam buku karangannya berjudul Max Havelaar yang artinya saya yang menderita. 

Berkat kritikan ini akhirnya tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870.Menurut pendapatnya sudah saatnya Belanda memperhatikan kehidupan rakyat ,karena kejayaan negeri Belanda merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia.

Sebagai balas jasa terhadap rakyat,Van de Venter mengusulkan politik etis  yang terdiri dari;

- Educasi atau pendidikan

- Transmigrasi perpindahan penduduk

- Irigasi atau pengairan

Dalam pelaksanaanya politik Etis juga terjadi penyimpangan diantaranya :

-Edukasi yang dilaksanakan lebih banyak ditujukan kepada kaum Belanda walaupun nantinya hal ini sebagai salah satu penyaebab lahirnya golongan terpelajar di Indonesia sebagai pelopor pergerakan Nasional.

-Perpindahan penduduk juga diutamakan kepada kaum Belanda

- Irigasi juga lebih mementingkan kaum Belanda.

Demikian latar belakang,pelaksanaan ,dampak pelaksanaan Tanam paksa di Indonesia.Walaupun banyak penyimpangan tapi rakyat Indonesia juga mendapat manfaat secara tidak langsung.Manfaat itu antara lain mereka sudah mengetahui cara bercocok tanam yang baik.Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua terutama siswa kita yang saat sekarang mengetahui sejarah.

Payakumbuh,20 Agustus 2022 (Hari ke2)

Ernes,S.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun