Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku dan Ketidakhadiran Sang Lain

9 April 2023   12:05 Diperbarui: 7 Maret 2025   13:56 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendekati cahaya "Sang Lain" (Sumber gambar: pinterest)

Jadi, pernyataan dan hubungan logis dari “sang Lain” menjadi ‘penanda ego yang lain’. 

“Sang Lain” seperti lainnya dimurnikan dan direfleksikan melalui orang beriman sebagai “Aku yang lain” yang menjalankan puasa Ramadhan mencoba meniru sifat “sang Lain” (sang Ilahi), diantaranya meliputi rangkaian kata sifat “penyayang,” “penyantun,” “pengampun,” “perkasa,” atau “mengetahui” secara relatif dari seseorang sebagai makhluk, ‘yang diciptakan’ semula bersifat pribadi menjadi bersifat sosial.

Karena itu, “Sang Ilahi sebagai Sang Lain” dengan segala energi-Nya mampu diserap sekaligus dipancarkan oleh orang-orang beriman yang berpuasa sebagai “Aku yang lain” tidak terbeli dengan egoisme (ananiyah)

Kata lain, “Aku yang ter-Ilahiakan” tidak tereduksi dengan egoku sendiri. Ingatlah! 

Ketidakhadiran “Sang Lain” (Allah) bagi seorang hamba adalah dosa-dosa membuat hatinya atau orang-orang yang mengingkari-Nya. Ya Allah, ya Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosaku! Kasihanilah hamba-Mu! Sinarilah dengan Cahaya-Mu! 

Dalam puasa Ramadhan, “Aku yang lain” dari orang-orang beriman yang berpuasa melampaui “Aku adalah ...,” “Aku berpikir ...” “Aku berhasrat …” Ada saat kita ditinggikan, ada saat kita direndahkan gara-gara kita sendiri (QS [95] : 4-5). Sampai di sini, “Aku” masih bersifat plural.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun