Karena itu, pemindahan obyek nyata dalam foto melalui tanda mekanis tidak bergantung pada salinan, turunan, dan tiruan dari realitas.
Semuanya mengarah pada teknik pengambilan gambar yang sempurna. Adapun reduksi warna dan sudut sudut pandang merujuk pada kuasa waktu. Foto ikonik membuat waktu yang berbicara tentang sang Nyata atau bukan.
Foto ikonik adalah bagian dari jejak dan tanda, yang akan dilacak kerangka pengetahuannya dan diurutkan dari keteracakan.Â
Ia ditata ulang dalam tulisan-gambar-tanda komunikasi dari hirarki ujaran maupun titik buta’, antara fotografer dan pembaca, sosok ikonik dan masyarakat.
Foto ikonik tidak serta merta ditelan bulat-bulat cuilan realitasnya. Tetapi, ia diinteraksikan, disaling-silangkan jejak ketidakhadiran, dan dilipatgandakan kekuatan foto atau gambarnya hingga selalu menjangkau zaman yang belum dilaluinya.
Satu hal lagi, ketika saya memperhatikan foto ikonik dari sosok hebat menghiasi permukaan tulisan-gambar terjadi dalam peristiwa demi peristiwa. Jadi, foto ikonik menjadikan reproduksi ingatan muncul menggelayuti sisi kehidupan di dunia nyata.Â
Disitulah kelahiran realitas yang berbeda. Jadi, foto ikonik dari sosok yang hebat menciptakan realitas lain daripada yang lain.
Di atas permukaan kepolosan gambar hebat dan kekhasan foto ikonik ada celah ruang. Ali tidak berlebihan jika dikatakan, bahwa mulanya foto satu-satunya medium pengingatan kembali, ruang dimana jejak-jejak dan tanda-tanda ditemukan diantara kelimpah-ruahan realitas.
Boleh jadi, foto ikonik yang khas dan polos yang tergeledah dalam bangunan fotografis, yang mengakarkan kesejarahan pengetahuan secara dinamis dan kreatif.Â
Suatu saat, orang-orang akan melacak jejak-jejak kedisiplinan dan keprofesionalan ilmu pengetahuan di balik realitas olahraga tinju lewat sosok Ali.
Bersama atau tanpa foto atau gambar, ‘menjadi sang Ikon’ hebatlah Ali di sepanjang masa! Anda telah membangunkan dan mempetarungkan dunia agar bebas dari kebenciaan, kekalutan pikiran, kekerasan hasrat, dan kepura-puraan. Dari sini, fotografer bukan hanya menyimpan foto ikonik, tetapi juga penjaga sang legendaris Muhammad Ali.