Mohon tunggu...
Itsme.ErlLin
Itsme.ErlLin Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - mahasiswa

Aku hanya ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku yang Tak Sempurna

20 Oktober 2019   07:47 Diperbarui: 23 Oktober 2019   09:11 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" sudah dek jangan  bersedih lagi karna papa sudah bahagia di sana. Dan jangan merasa seperti ini lagi kasian mama, 

Sekarang kamu tidurlah biar jangan sakit ingat basok akan selalu ada harapan baru bagi mu, tersenyumlah. 

 Dia membantu ku tidur  dan mencium kening ku, aku tau kakak hanya pura pura kuat Menyembunyikan kesedihannya di depan ku  Tapi dalam hatinya dia pasti sangat terluka lebih dari aku

                     ***

Hari hari semakin berlalu setelah ayah pergi ,aku yang selalu merasa tidak bahagia kini menjadi lelah,hingga suatu pagi aku mencoba memandang ke luar, aku menatap beberapa burung yang asik bermain di Angkasa  berterbangan ke sana kemari dengan mengeluarkan kicauan yang begitu mewarnai. Hingga ada se'ekor

Burung kecil berdiri di depan rumah dengan sayap kiri yang berdarah dia berhenti sejenak  dan mengeluarkan suara kemudian berusaha terbang lagi, terbang yang tinggi walaupun sulit di lakukannya. 

..Kejadian sederhana itu mengajarkan aku bagaimana berusaha dan bersyukur, satu pertanyaan hadir dalam pikiran ku

'burung kecil itu juga memiliki penderitaan tapi mau untuk berusaha bangkit dan menjalani hidupnya seperti biasa.

Lalu aku??  

Apakah aku harus hidup dalam situasi ini? Hidup seperti seorang yang tidak berdaya lagi, sedangkan aku memiliki bakat dalam hal bernyanyi tapi kenapa aku pernah mencobanya? Kenapa aku selalu merasa tidak berarti apa pun dalam dunia?   

Dan dari kisah burung tersebut  aku mulai belajar arti kehidupan dan merasa bahwa Tuhan menciptakan aku dengan kekurangan ku ini, dia memiliki rencana yang akan aku belajar untuk mengatahui apa rencananya menciptakan aku seperti ini.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun