Mohon tunggu...
Erlina Rizky Fitriani
Erlina Rizky Fitriani Mohon Tunggu... -

Masih menjadi mahasiswi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dosa Lara

21 September 2013   12:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:36 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Petang terus datang dengan cepatnya, kegiatan sekolah hari inipun usai lebih awal dan para murid telah berhamburan keluar tak beraturan. Sejak duduk dibangku kelas dua SMA seorang wanita bernama Lara telah melakukan dosa pertamanya, yaitu dia selalu merokok tanpa sepengetahuan orangtuanya. Hal itu dilakukannya berkali-kali menjelang petang datang dengan alasan bahwa dia akan pergi untuk belajar bersama teman-temannya. Bukanhal yang terlalu dianggap dosa namun, kebohongan yang terus dia tumpuk pasti akan menjadi sebongkah dosa yang besar.

Dan kali itupun Lara memiliki seseorang yang bisa disebut dengan pacar bernama Tora. Mereka satu sekolah hanya saja berbeda jurusan. Tora terlihat seperti anak baik-baik ketika pertama berkenalan dengan Lara.Tidak butuh waktu lama untuk merebut hati orangtua mereka masing-masing karna orangtua mereka mengijinkan hubungan itu. Berlanjutlah hubungan itu sampai duatahun ini dimana mereka sama-sama berhijrah ke kota Yogyakarta untuk menimba ilmu dan mewujudkan cita-cita mereka. Halangan, hambatan, dan masalah telah mereka telan sebagai makan sehari-hari. Disana mereka bisa berdua dari pagi hingga pagi lagi, Lara yang tadinya hanya tahu tentang rokok, kini dia tahu minuman beralkohol yang baginya seperti kebutuhan pokok yang harus ada.” Free sex” kata itu sudah tidak asing lagi ditelinga Lara yang ternyata dia juga melakukannya bersama dengan Tora. Seperti kejadian dua tahun yang lalu dimana Lara dan Tora mengawali sebuah kata pacaran itu dengan ciuman yang dianggapnya sudah menjadi makanansehari-hari mereka saat sedang berduaan. Ciuman itupun berlanjut hingga mereka melakukan dosa besar yaitu berhubungan sebelum menikah.

Disaat mereka sedang duduk berdua di sofa tanpa kehidupan orang lain selain mereka berdua, pertama kali mereka mencoba duduk berdekatan kemudian berpegangan tangan dan akhirnya mereka berciuman untuk sebuah awal menuju ketempat neraka. Lalu, dirabanya dada Lara hingga tangan Tora tepat berada di puting itu. Diremasnya berkali-kali, lihainya tangan Tora seperti memainkan balon yang diisidengan air. Berjam-jam mereka lakukan itu hingga petang telah berhenti.

Beberapa bulan kemudian, kepanikan dan kegelisahan menghantui mereka.

“Dik, gimana ini, apakah kamu yakin akan melakukan ini?” Tanya Tora memastikan.

“Iya mas, aku yakin. Nanti kalau ada apa-apa kita tanggung berdua.”

“Aku masukin ya dik?”

“Iya mas.”

Terjadilah mereka melakukan sex untuk pertamakalinya pula.Rasa panik, gelisah, namun terasa nikmat, itulah yang mereka rasakan saat itu. Lara meraung dengan kerasnya, namun mereka hanya tersunyum sesaat setelah kejadian itu. Mereka tak mengetahui atas apa yang telah mereka perbuat, mereka hanya ingin kenikmatan. Mereka masih saja melakukan hal itu hingga mereka hijrah ke Yogyakarta, mereka tak perduli dengan dosa yang mereka tumpuk sendiri.

Lara yang berubah menjadi anak liar belum mengerti juga dengan keadaannya sekarang adalah malapetaka baginya di kemudian hari. Memang, belum pernah Lara membuahkan hasil saat bersetubuh dengan Tora. Tapi Tuhan bisa memberikannya kapan saja Dia mau. Memang, orangtua Lara tak mengetahui apa yang telah Lara perbuat, yang diketahunya adalah Lara berhijrah untuk menimba ilmu.

Suatu ketika, Lara lelah akan hari-harinya yang hanya menghisap sebatang rokok, meminum bergalon-galon minuman beralkohol, dan berkali-kali mendesah dihadapanTora. Lara merasa hal itu sangat membosankan, hal itu terjadi ketika dia pulang dari kuliahnya. Dilihatnya foto ibunya yang sudah sering kali mengingatkannya untuk sholat, makan, jaga kesehatan, namun hanya diabaikan begitu saja oleh Lara. Mungkin bila orangtuanya mengetahui apa yang telah diperbuat oleh anak kesayangannya, bisasaja Lara disebut anak pembohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun