NILAI NILAI FILOSOFIS KEARIFAN LOKAL YANG TERKANDUNG
DALAM KARYA SENI BATIK INDONESIA
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang kaya dengan sumber daya alam, manusia, dan budayanya. Dengan ragam kultur budaya nya Indonesia mampu menghasilkan berbagai kearifan lokal di berbagai daerah salah satunya kesenian batik, Begitu beragam keunikan dan kekhasan masyarakat Indonesia khususnya dalam pembuatan batik.
Batik adalah suatu bentuk ekspresi seni budaya yang mempunyai makna filosofis di dalam setiap corak dan motifnya dengan eksistensinya pada saat itu batik mendapat pengakuan dunia sebagai sebuah karya orisinil budaya bangsa indonesia oleh salah satu lembaga badan khusus PBB UNESCO.
Dengan pengakuan tersebut maka tentu saja akan berdampak positif bagi masyarakat indonesia dari pengakuan tersebut mampu membangkitkan semangat rasa nasionalisme mereka terhadap kecintaan batik sebagai karya seni budaya indonesia.
Batik adalah produk orisinil Indonesia yang indah secara seni dan proses pembuatannya. Batik Indonesia merupakan salah satu seni menggambar yang tertua di dunia. Jadi apa yang bersiklus pada sebuah kain batik mempunyai makna yang sangat mendalam, dimana didalamnya terkandung makna dan filosofis yang sangat tinggi.
Pada umumnya istilah batik adalah suatu ilustrasi ragam hias pada kain yang teknik pengerjaanya memakai proses tutup celup atau biasa dianggap sebagai proses celup rintang atau malam sebagai perintang warna dan dilanjutkan proses pencelupan warna memakai pewarna sintetis, juga dengan pewarna alam.
Proses membatik ialah sarana untuk bermeditasi yang dilaterbelakangi oleh filsafat tradisi dengan kharisma yang tinggi, dijiwai sang adanya nilai keselarasan serta keagungan, baik yang bersifat tata lahiriyah maupun bermakna tata spiritual.
tetapi Bila melihat lebih dalam lagi asal segi budaya, sebuah batik tak hanya indah serta berharga berasal dari luarnya saja, tapi pada dalam batik mengandung motif-motif yang khas serta sangat dalam makna maupun filosofinya bagi kehidupan insan manusia.
Makna dan filosofi tadi umumnya terdiri dari kandungan ilmu-ilmu pendidikan, seperti moral, etika, akhlak, korelasi manusia dengan manusia, korelasi manusia dengan Tuhannya serta lain sebagainya.
Seluruh motif batik diciptakan dengan berbagai maksud serta asa yang baik. tak satupun yang mempunyai tujuan serta harapan buruk. tetapi, masing-masing motif mempunyai kegunaan tersendiri, kapan ia harus digunakan. sosialisasi bentuk ornamen juga perlu agar pada saat menggunakan terhindar dari kesalahan yang memalukan, contohnya memakai dalam posisi terbalik.
Nilai merupakan sebuah abtraksi berasal sekumpulan tata prilaku atau kelakuan yang dijalankan oleh seseorang.
Nilai terbagi pada berbagai macam, keliru satu nilai yang melekat di diri seseorang merupakan nilai moral. yang dimaksud dengan nilai moral adalah bentuk ilustrasi objektif atas sisi kebenaran yang dijalankan oleh seseorang dalam lingkungan bermasyarakat.
Definisi penerangan moral ini sesuai dengan aneka macam bahas terhadap penjelasan suku istilah moral, seperti contohnya dalam bahasa Yunani “Etika”, Bahasa Arab “Akhlak”, dan pada bahasa Indonesia “Kesuliaan"
Motif batik memiliki filosofi dan maknanya masing-masing. Ini sebab motif di kain batik tersebut tercipta sesuai keyakinan masyarakat yang berasal dari kain batik tersebut.
Beberapa motif pada kain batik pula konon hanya akan dipergunakan oleh keluarga keraton atau kerajaan pada zaman dahulu. Ini tentu sebab filosofinya yang tidak sinkron yang berasal dari kain batik dan mampu dipergunakan oleh seluruh kalangan.
Adanya filosofi dan makna tersendiri pada kain batik menghasilkan kain ini bukan sekedar kain yang dipergunakan untuk menutup tubuh, tetapi mempunyai arti yang mendalam bagi insan manusia. Ada beberapa jenis batik indonesia yang memiliki makna dan filisofis yang dalam serta memilki cita rasa seni yang tinggi.
MEGA MENDUNG
Mega mendung mengandung makna bahwa setiap manusia wajib meredam emosi serta amarah pada kondisi apapun. Cuaca mendung mendeskripsikan suasana hati seorang yang tetap "adem" (dingin) meski sedang murka .
Hal tadi sejalan dengan cuaca mendung yang membawa suasana sejuk. tidak hanya bentuknya saja, warna motif mega mendung pula mempunyai makna yang mendalam. rona biru melambangkan sifat pemimpin yang mengayomi rakyatnya. Gradasi di ornamen motif awan melambangkan 7 lapisan langit, 7 lapisan tanah, serta jumlah hari dalam satu minggu
BATIK SIDOARJO
Batik Sidoarjo sangat lekat dengan motif flora dan fauna. Polanya memakai gaya yang klasik atau kuno.
Motifnya pula dilengkapi dengan rona cerah seperti kuning, merah, dan hijau. ada empat motif yang dimiliki batik Sidoarjo yaitu ijo-ijoan, abangan, krubutan, dan burung merak. pada motif burung merak, hewan itu digambarkan dengan ekor yang membesar, panjang, dan indah .
Hal ini bisa diartikan sebagai manusia yang tangguh dan pantang menyerah. Meskipun begitu, si pemakai batik ini juga tetap terlihat manis mirip burung merak tersebut.
BATIK KAWUNG
Jenis batik yang digolongkan pada motif geometris mempunyai makna arti dari perlambangan khusus serta falsafah kejawen dan tata pemerintahan pada waktu jaman Jawa Kuno.
Hal tersebut memberikan arti bagi pandangan hidup masyarakat Jawa dahulu, yaitu konsep keselarasan hidup antara dunia dan surga dahulu, yaitu konsep keselarasan hidup antara dunia dan surga, serta bumi yang didasarkan atas suatu kepercayaan bahwa dunia adalah refleksi dan dunia kosmos.
Makna yang terkandung dalam motif batik kawung merupakan penyatuan unsur yang selaras, yaitu penyatuan dalam unsur alam
BATIK PARANG
Secara filosofis, motif batik parang memang mempunyai kandungan sarat akan makna yang tinggi. Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan mendeskripsikan jalinan hayati yg tidak akan pernah putus, selalu konsisten pada upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, juga pada interaksi antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia & manusia denganTuhannya.
Garis diagonal yang masih ada pada motif batik parang, menaruh citra bahwa manusia wajib mempunyai harapan yang luhur, kokoh pada pendirian, dan setia dalam nilai kebenaran.
Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya, yang pada awalnya selalu dihadirkan pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat di setiap daerah di indoensia. Batik selalu menyertai setiap tahapan dalam daur hidup manusia.
Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan atau doa-doa itulah yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacara masyarakat Jawa, dari saat dilahirkan hingga maut menjemput