Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ngademnya Ngopi dan Piknik Hemat di Bukit Pinus

13 Juli 2023   12:53 Diperbarui: 13 Juli 2023   13:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Weekend/hari Libur dikenakan tarif sebesar Rp. 15.000/orang 

Parkirnya motor dikenakan tarif sebesar Rp. 5.000,00.

Parkir mobil dikenakan tarif sebesar Rp. 10.000  

Dengan harga dibawah 50 ribu, kita bisa menikmati pemandangan alam kota Bandung sambil menikmati secangkir kopi hangat dan nikmatnya mie instan yang dimasak dadakan. Kebetulan waktu saya kesana hari masih pagi, matahari masih belum tinggi jadi masih teduh dan adem banget. Dari rumah saya membawa tikar piknik dan peralatan masak seperti kompor portable, panci, cangkir. mangkok, ramen instan dan yang paling utama adalah bubuk kopi kintamani Bali. 

Perjalanan yang saya tempuh dari pusat kota Bandung ke tempat wisata ini kurang lebih sekitar 75 menit, tapi tergantung kemacetan juga ya! Waktu itu kebetulan daerah Ujung Berung agak sedikit macet. Akses perjalanan menuju kaki bukit Manglayang ini agak menanjak dan terjal, jadi kalau mau kesini pastiin kondisi mesin kendaraan dalam keadaan aman ya! 

Setibanya ditempat wisata, saya  langsung  nyari spot yang pas buat menggelar tikar.  Setelah nemuin sudut nongkrong yang dirasa cocok buat nge chill, saya langsung  menyiapkan peralatan masak dan menyeduh secangkir kopi kinatamani Bali. Aroma seduhan kopi yang khas seakan bercampur dengan aroma  pohon pinus yang alami. Sesekali angin bertiup sejuk menambah kesegaran rasa nikmatnya secangkir kopi yang diminum diantara teduhnya pepohonan pinus.

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Menjelang siang, matahari yang semakin tinggi nggak bikin cuaca panas, karena tingginya pepohonan yang meneduhkan teriknya matahari. Rasa lapar pun mulai membuat perut ini bersuara, sampai akhirnya saya memutuskan untuk memasak ramen instan. 

Untungnya saya sudah membawa alat-alat masak dari rumah,  jadi lebih gampang buat saya untuk memasak langsung di temani pemandangan Alam yang luar biasa. 

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Tak lama Ramen instan pun matang, dan semeriwing aroma bumbu khas ramen, membuat beberapa orang menoleh ke arah kami. Ramen instan memang paling nikmat dinikmati saat piknik, karena selain rasanya yang gurih berkuah pedas, memasaknya pun sangat mudah dan praktis. Srupuutttt.... akhirnya semangkok mie instan berkuah kaldu pedas pun, selesai kami nikmati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun