Seperti hari ini, bagai dijatuhkan setinggi tinggi nya dengan kora-kora kehidupan.
Lengang sudah mata sayu ini memandang kehidupan. Pucat pasi dan ingin berdiam diri saja.
Kerisauan ini bagai benalu, kian lama kian terkungkung olehnya. Potret dahulu
Mengarungi jeram jeram kehidupan dengan poros waktu terjerembab oleh waktu zaman. Bagai dipasung dan di bekam penuh sesak
Naik terus menerus hingga ke kaki langit-langit cakrawala sejenak. Sembari melepas dahaga penat jerih payah.
Kini. Entahlah...! Deruan kalbu bagai menggebu gebu. Trauma membisu ditabir bahagia. Kepalsuan.
Kini, hanya ku memintal benang asa kembali, perlahan namun berbalut kepastian.
Kora-kora. Wahana permainan naik turun yang membingkai raga berdentum dan jantung berdetak. Naik setinggi tinggi hingga turun melenggang bebas sampai pada desiran tanah.
Sembari ku patri kobaran api semangat
Untuk menjelajahi kehidupan dengan mandat
Agar tidak tergesa-gesa bagai kora-kora
Dengan penyesalan yang tiada terkira
FYI: Kora-kora adalah sebuah perahu tradisional yang berasal dari Maluku, Indonesia dan terdapat pula wahana permainan berupa perahu yang digantung dengan sensasi yang mendebarkan. Di dufan adalah salah satu contoh nya
2. Sebuah miniatur perahu dari plastik yang berwarna hijau. Foto by Pixabay oleh Nikitozawr
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI