Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Caca dan Hari Raya

18 Juni 2022   19:44 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:12 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay / AndyTriggerRaw

Orang orang sebentar lagi akan sumringah, gembira menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha, termasuk caca... 

Cuaca dingin dengan mentari sudah ingin terbit dengan angin berhembus sepoi sepoi, membuat penghuni rumah ukuran sepetak itu riang gembira. 

Caca---seorang gadis belia berumur 12 tahun yang sedang berdendang menyambut liburan panjang disekolahnya. 

Apalagi, ketika di detik detik penghujung hari Raya, matanya akan berbinar binar ,sesekali hatinya pudar bagai mudah menangis seakan terharu. 

Bagaimana tidak...! Riap riap sumringah dari lesung pipinya sudah tidak sabar untuk bisa bersorak sorai di Hari Raya Idul Adha ini. 

Manakala segelintir orang dan hamba sahaya yang lain berkurban dengan kambing dan dombanya masing masing. 

Sementara ia...! Ia hanya menanti saja diteras halaman rumahnya sembari memanjatkan doa agar sebongkah daging yang terbungkus plastik buram tak kasat mata, menghampiri nya. 

Caca, ini adalah moment langka untuknya bisa menyantap daging yang sangat jarang ia temui di hari hari biasa. 

Rumah caca memiliki jarak yang jauh dengan tetangga nya yang lain sehingga pertolongan makanan, sandang, dan papan... Jarang ia Terima. 

Seperti hari ini. Awan pagi dan dingin yang menusuk harus ia hadapi untuk menyambut ibadah yang dilaksanakan sebentar lagi. 

Baju, mukena, kerudung, hingga sejadah sudah ia persiapkan kemarin malam, agar bisa menyambut datang nya hari Raya dengan meninggalkan jejak kelam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun