Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prinsip Kerja Menurut Santo Fransiskus Assisi

3 Mei 2024   12:37 Diperbarui: 3 Mei 2024   12:53 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nilai Kerja Manual

Memulai perjalanan melalui kacamata Santo Fransiskus Assisi, kami mengungkap apresiasi yang mendalam terhadap pekerjaan manual, sebuah aspek pekerjaan yang sering dibayangi di era digital saat ini. Santo Fransiskus, dengan jubah duniawi dan bertelanjang kaki, menyampaikan undangan kepada kita: untuk menemukan kembali martabat dan nilai yang melekat dalam tugas-tugas langsung yang membentuk dunia kita.

Melalui ajaran Santo Fransiskus yang lembut namun transformatif, kerja manual muncul bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan, namun sebagai bentuk seni, meditasi, dan sumber kegembiraan. Ini adalah perayaan atas kapasitas manusia untuk menciptakan, memperbaiki, dan memelihara dengan tangan kita sendiri. Orang suci ini, yang pernah membangun kembali gereja-gereja batu demi batu, mengajarkan kita bahwa di setiap batu bata yang diletakkan, di setiap taman yang dirawat, dan di setiap pakaian yang dijahit, ada bisikan keilahian, sentuhan yang kekal.

Dalam masyarakat yang sering berlomba menuju kemajuan teknologi selanjutnya, cara pandang Santo Fransiskus Assisi mendorong kita untuk berhenti sejenak, menghirup udara segar. Hal ini mengingatkan kita bahwa keringat di kening dan kotoran di bawah kuku kita menceritakan kisah tentang komitmen, tentang hubungan yang mengakar dengan Bumi, dan tentang keindahan yang sederhana dan tanpa hiasan dalam berkontribusi pada permadani kehidupan.

Bagi Santo Fransiskus, kerja kasar adalah jalan menuju kerendahan hati, sebuah cara untuk berdiri bahu membahu dengan mereka yang bekerja keras dalam bayang-bayang, yang sering kali tidak terlihat namun sangat diperlukan. Ini adalah pelajaran tentang kesetaraan dan rasa hormat, sebuah seruan untuk menghormati para petani, tukang kayu, pengrajin, dan semua yang bekerja dengan tangan mereka. Karya mereka, yang dipenuhi dengan kesabaran, ketekunan, dan sentuhan rahmat, merupakan bukti ketahanan dan kreativitas jiwa manusia.

Saat kita menjalani ritme kehidupan kita sehari-hari, marilah kita membawa ajaran Santo Fransiskus Assisi tentang nilai kerja manual. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap tugas nyata yang kita lakukan memiliki potensi untuk terhubung lebih dalam dengan komunitas, planet, dan diri kita sendiri. Ini adalah kesempatan untuk menjalin cinta ke dalam tatanan dunia kita, satu tugas langsung pada satu waktu, mengikuti jejak rendah hati seorang suci yang melihat hal-hal sakral dalam hal-hal sederhana, dan hal-hal luar biasa dalam hal-hal biasa.


Doc. Erick M. Sila
Doc. Erick M. Sila

Bekerja sebagai Pelayanan kepada Orang Lain

Bayangkan memasuki tempat kerja Anda, bukan hanya sebagai individu yang melakukan tugas, namun sebagai bagian penting dari visi yang lebih besar, di mana setiap tindakan, setiap keputusan, membawa kekuatan untuk menyentuh kehidupan dan membuat perbedaan. Inilah inti dari Kerja Menurut Santo Fransiskus Assisi---melihat pekerjaan sebagai tindakan pengabdian yang mendalam kepada orang lain. Ini tentang mengubah pekerjaan kita sehari-hari menjadi saluran cinta dan kasih sayang, di mana ukuran kesuksesan tidak hanya terletak pada pencapaian yang kita raih, namun juga pada dampak positif yang kita ciptakan dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita.

Santo Fransiskus Assisi mengundang kita untuk menjalankan peran kita, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya, dengan tujuan dan dedikasi untuk melayani. Baik Anda membuat draf email, mengajar kelas, membuat kode aplikasi baru, atau membuat makanan, setiap tugas menawarkan peluang untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang lain. Ini adalah seruan untuk memasukkan kesengajaan ke dalam rutinitas sehari-hari kita, untuk melihat lebih jauh dari daftar tugas yang harus kita lakukan dan mengenali potensi kebaikan dan kemurahan hati dalam pekerjaan kita.

Melalui sudut pandang ini, perwakilan layanan pelanggan menjadi mercusuar kehangatan di hari-hari seseorang, seorang profesional kesehatan mewujudkan tangan kasih sayang yang menyembuhkan, dan seorang pendidik membentuk masa depan dengan kata-kata yang memberi semangat dan kebijaksanaan. Setiap profesi menjanjikan pelayanan, sebuah jalan untuk mengangkat dan membantu, menjadikan hal biasa menjadi luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun