Pajak barang mewah telah menjadi bahan pembicaraan di berbagai lapisan masyarakat sejak dahulu. Adanya pajak ini mengakibatkan kenaikan tarif pajak yang berujung pada penurunan daya beli barang-barang mewah. Pajak ini berfungsi sebagai sumber pendapatan negara dan sebagai cara untuk mengubah perilaku konsumsi masyarakat, terutama terhadap barang-barang yang dianggap tidak penting.
Pajak barang mewah memiliki beberapa macam, seperti perhiasan, mobil mewah, barang elektronik premium, maupun barang-barang yang dibeli di luar negeri. Akibat dari adanya pajak ini, masyarakat akan berpikir secara dua kali sebelum membeli barang-barang mewah. Hal itu mengakibatkan banyak orang yang beralih ke produk yang lebih terjangkau.
Pola konsumsi masyarakat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pendapatan, gaya hidup, dan harga diri. Dengan adanya pajak barang mewah, masyarakat diharapkan akan lebih cerdas dalam memilih barang yang dibeli. Pajak ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan dan keinginan mereka, serta memperhatikan dampak dari konsumsi barang-barang mewah.
Terdapat berbagai pro dan kontra yang muncul akibat pajak tersebut. Beberapa kalangan berpendapat bahwa pajak ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor industri barang mewah. Di sisi lain, juga ada yang menganggapnya sebagai langkah positif untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan barang yang akan dibeli. Â Kita semua mengetahui bahwa penetapan pajak ini akan memiliki berbagai dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif dari penetapan pajak barang mewah meliputi:
1. Peningkatan Pendapatan Negara. Dengan adanya penetapan dari pajak barang mewah, pendapatan negara diharapkan akan meningkat sehingga dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, layanan kesehatan, dan lain-lain.
2. Stabilitas Ekonomi. Pajak ini memungkinkan pemerintah untuk dapat lebih siap dalam merespons krisis ekonomi, seperti memberikan subsidi atau bantuan sosial yang diperlukan.
3. Dorongan untuk Produk Lokal. Kebijakan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih memilih produk dalam negeri daripada produk luar negeri sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal.
Dampak negatif dari penetapan pajak barang mewah, meliputi:
1. Adanya Risiko Penghindaran Pajak. Pajak ini dapat memicu aktivitas penghindaran pajak sehingga diperlukan pemantauan yang ketat untuk meminimalkan kebocoran pendapatan negara.
2. Tekanan pada Industri Barang Mewah. Produsen barang mewah mungkin akan mengalami penurunan permintaan akibat kebijakan ini, sehingga dapat memengaruhi volume penjualan dan kelangsungan usaha mereka.