Mohon tunggu...
Eric Brandie
Eric Brandie Mohon Tunggu... Penulis - Sosiolog

Kajian realitas dan dimensi sosial Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polemik Usang Tajuk Agama Menyedot Fokus dan Energi Bangsa

18 Agustus 2018   20:00 Diperbarui: 18 Agustus 2018   21:57 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia salah satu negara terluas di dunia dengan total luas negara 5.193.250 km berikut potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah.

Mestinya sudah melampaui kesuksesan negara-negara yang lebih kecil lainnya dan minim SDA., sebut saja Malaysia (330.803 km), Thailand (513.120 km), Singapura (apalagi) dengan hanya 719,9 km saja. 

Lantas apa gerangan yang salah dengan negara besar kita ini hingga civil society, tentram damai rakyat tampak enggan berpihak?

Negara seluas ini dan berlimpah SDA ini sudah semestinyalah menganut prioritas inovasi kedepan, tentang bagaimana maksimalisasi pengelolaan seluruh SDA yang berlimpah itu, optimalisasi generasi-generasi bangsa yang potensial, kreatif, inovatif semestinya menjadi konsentrasi dan headline prioritas kita.

Namun sangat ironis, justru di usia yang ke-73 ini ternyata bangsa kita masih saja sibuk berkutat dengan polemik usang itu lagi dan itu lagi yakni tajuk agama.

Dengan tanpa malu-malu tajuk keagamaan kerap diseret ke tengah sosial masyarakat majemuk ini, seolah hanya itu sajalah persoalan tunggal krusial nan darurat negara ini maka perlu menginvestasikan seluruh fokus perhatian hanya kepada hal tersebut semata senantiasa.

Tidak mengherankan akhirnya negeri ini menjadi kelelahan,  akibat seluruh energi dan fokus terus digiring, disedot-paksa hanya bagi konsentrasi itu saja lagi dan lagi terus dan terus.

Apa kabar konsensus para founding fathers kita, para pejuang kemerdekaan yang dulu bersama-sama berjuang bukan atas nama misi agama namun atas nama visi cita-cita kedaulatan bangsa Indonesia di muka dunia? Secara absolut, fakta empiris histori bangsa kita mencatat bahwa segenap pejuang kemerdekaan negeri ini dahulu terdiri dari seluruh latar belakang suku, agama dan non agama. Adakah yang mampu membantah empiristik fakta tersebut? Tidak terbantahkan, mereka adalah para syuhada, martir, kusuma bangsa Indonesia Raya kita.

Secara mengejutkan kini mulai tampak adanya pihak-pihak yang berani lancang coba menafikan spirit perjuangan mereka dahulu, dan bahkan gejala anomali berupa sikap-sikap kontradiktif sebahagian kelompok yang seperti tidak pernah iklas berdirinya negara kesatuan republik Indonesia ini atas latar historis konsensus dan koleborasi dari beragam perbedaan Nusantara. Indikatornya jelas, propaganda-propaganda sentimen agama, anti toleransi bahkan seruan fanatisme keagamaan secara berlebihan di ruang-ruang publik. Dahsyat bukan?

Apa kabar Pancasila yang menyatukan NKRI ini dan yang senantiasa setia kita gumamkan? Sekedar formalitas belaka?

Akhirnya, apa kabar sederet SDM dan SDA Nusantara yang kemudian menjadi lama terbengkalai sia-sia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun