Contohnya, pengambilan keputusan tentang perubahan arsitektur kini bisa dibagi menjadi dua: bagian yang direncanakan saat pengembangan, dan bagian yang ditentukan secara otomatis oleh sistem saat berjalan, berdasarkan kondisi yang terdeteksi.
Pendekatan ini tidak hanya menciptakan dokumentasi proses yang lebih adaptif, tetapi juga menjadi alat bantu pengambilan keputusan. Misalnya, dengan menganalisis cost-benefit dari memindahkan sebuah aktivitas dari off-line ke on-line, pengembang bisa membuat sistem yang tidak hanya pintar, tapi juga efisien.
Tantangan Konseptual dan Praktis
Tentu saja, transisi ke sistem self-adaptive tidak sederhana. Artikel ini mengidentifikasi sejumlah tantangan besar:
Desain Model Proses yang Fleksibel dan Evolusioner
Proses rekayasa harus bisa menyesuaikan diri ketika sistem berubah. Artinya, kita butuh proses yang bukan hanya bisa digambarkan statis, tapi bisa dievolusi seperti kode itu sendiri.Pemodelan Ketidakpastian
Sistem adaptif beroperasi dalam lingkungan yang tidak sepenuhnya bisa diprediksi. Proses pengambilan keputusan sistem harus mampu menangani ketidakpastian dan bahkan kontradiksi dalam data.Distribusi Tanggung Jawab antara Manusia dan Sistem
Kapan pengambilan keputusan harus tetap dilakukan manusia? Kapan bisa dialihkan ke sistem? Menjawab ini membutuhkan kerangka kebijakan dan kepercayaan baru.Validasi dan Verifikasi di Run-Time
Aktivitas seperti pengujian dan validasi kini harus dilakukan saat sistem berjalan. Ini membuka tantangan teknis dan etis yang belum seluruhnya terjawab dalam literatur saat ini.
Implikasi Bagi Praktisi dan Peneliti RPL
Artikel ini adalah seruan kuat bagi para peneliti dan praktisi RPL untuk memperluas cakupan perannya. Kita tidak lagi cukup hanya tahu tentang siklus hidup perangkat lunak; kita harus mulai memikirkan bagaimana mengatur ulang perangkat lunak itu sendiri dari dalam.
Bagi praktisi, memahami pergeseran ini berarti mulai memasukkan elemen run-time adaptability ke dalam desain. Misalnya, menyiapkan decision points, feedback loops, dan monitoring modules sebagai bagian dari sistem, bukan sekadar alat bantu.