Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

5 Kosa Kata Bahasa Sunda Orang Bandung yang Bikin Bingung Orang Sukabumi

15 Agustus 2025   21:57 Diperbarui: 15 Agustus 2025   21:57 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kamus (Unsplash/Joshua Hoehne)

Bandung dan Sukabumi sama-sama terletak di Jawa Barat, namun ada beberapa kosa kata bahasa Sunda yang memiliki arti atau makna berbeda. Sebagai orang Sukabumi asli, saya merasakan culture shock saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandung perihal bahasa yang dipakai sehari-hari.

Saya mengira bahwa bahasa Sunda di Sukabumi sama dengan bahasa Sunda yang dipakai oleh orang Bandung. Nyatanya ada beberapa bahasa yang artinya berbeda sehingga terkadang membuat saya bingung sendiri karena merasa tidak mengerti. Begitu pula sebaliknya, ada beberapa kosa kata bahasa Sunda orang Sukabumi yang tidak dimengerti oleh orang Bandung.

#1 "Ngopi" di Bandung berbeda arti dengan "ngopi" di Sukabumi

Bagi saya orang Sukabumi, istillah ngopi ya berarti minum kopi, entah itu kopi hitam, kopi arabika, atau kopi sachet. Beda halnya arti ngopi bagi orang Bandung. Orang Bandung biasanya akan menawarkan orang makan atau ngemil dengan istilah "ngopi".

"Ngopi, A" adalah salah satu basa-basi orang Bandung saat menawarkan orang untuk ngemil entah di rumah atau warung. Saya kerap kali bingung saat ditawari ngopi oleh orang Bandung sebab meskipun ditawari ngopi, tapi kok kopinya tidak ada, yang ada hanya camilan seperti gorengan dan air putih.

Usut punya usut ngopi di sini ternyata mengajak makan atau ngemil, bukan mengajak minum kopi secara harfiah. Pantas saja saat ditawari ngopi, tapi kopinya malah nggak ada. Saya, kan, bingung dibuatnya. Hahaha.

#2 Bensin versi orang Bandung dan Sukabumi punya makna berbeda

Momen di mana saya bingung sebagai orang Sukabumi saat ditanyai Aa-Aa Bandung, "A, punya bensin?". Dalam hati, saya pikir dia mau minta bensin buat motornya. Ternyata bensin yang dimaksud di sini adalah korek api. Pantas saja doi minta bensin sambil mengeluarkan rokoknya.

Istilah bensin ini sering kali keluar saat nongkrong bersama kawan di angkringan sambil merokok. Buat yang nggak ngerti bensin itu korek api mungkin awalnya akan bingung seperti yang pernah saya alami dulu. Hampir saja dulu saya mengeluarkan bensin dari tangki motor saya. Hadeuh.

#3 Mondok vs Ngndong yang jadi salah kaprah

Orang Sukabumi kalau mau menginap biasanya menggunakan istilah "ngndong" daripada "mondok" yang sering kali dipakai oleh orang Bandung. Sebab, bagi orang Sukabumi istilah "mondok" itu punya arti yang berbeda. Orang Sukabumi menyebut mondok untuk istilah orang yang akan pergi pesantren.

Mangkanya saat ada kawan orang Bandung yang bilang mondok saya sempat terkejut karena menyangka doi akan pesantren lagi. Ternyata mondok di sini memiliki arti menginap bukan ikut pesantren seperti apa yang saya kira.

#4 Kantong juga punya arti berbeda meskipun punya fungsi sama

Orang Bandung biasa menyebut tas dengan istilah kantong. Bagi orang Sukabumi, kantong itu ya kantong biasa seperti pada pakaian atau kantong keresek. Saya sering ngelag kalau kawan orang Bandung yang menanyakan saya membawa kantong atau tidak (dikira saya sering mabuk kali, ya, disuruh bawa kantong). Tapi lama kelamaan saya sudah terbiasa dengan istilah kantong tersebut.

#5 Arti "tuluy" yang bisa jadi masalah

"Tuluy" di Bandung mempunyai arti "terus", namun berbeda jika dipakai oleh orang Sukabumi. Sebab, kebanyakan orang Sukabumi menyebut "tuluy" untuk orang yang sudah meninggal. Berbeda dengan orang Bandung, biasanya menggunakan istilah "angkat/mangkat" untuk orang yang meninggal. Sementara di Sukabumi "mangkat" mempunyai arti berangkat.

Itulah beberapa kosa kata bahasa Sunda di Bandung yang memiliki arti dan makna berbeda bagi orang Sukabumi. Kamu pernah mengalaminya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun