Bandung dan Sukabumi sama-sama terletak di Jawa Barat, namun ada beberapa kosa kata bahasa Sunda yang memiliki arti atau makna berbeda. Sebagai orang Sukabumi asli, saya merasakan culture shock saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandung perihal bahasa yang dipakai sehari-hari.
Saya mengira bahwa bahasa Sunda di Sukabumi sama dengan bahasa Sunda yang dipakai oleh orang Bandung. Nyatanya ada beberapa bahasa yang artinya berbeda sehingga terkadang membuat saya bingung sendiri karena merasa tidak mengerti. Begitu pula sebaliknya, ada beberapa kosa kata bahasa Sunda orang Sukabumi yang tidak dimengerti oleh orang Bandung.
#1 "Ngopi" di Bandung berbeda arti dengan "ngopi" di Sukabumi
Bagi saya orang Sukabumi, istillah ngopi ya berarti minum kopi, entah itu kopi hitam, kopi arabika, atau kopi sachet. Beda halnya arti ngopi bagi orang Bandung. Orang Bandung biasanya akan menawarkan orang makan atau ngemil dengan istilah "ngopi".
"Ngopi, A" adalah salah satu basa-basi orang Bandung saat menawarkan orang untuk ngemil entah di rumah atau warung. Saya kerap kali bingung saat ditawari ngopi oleh orang Bandung sebab meskipun ditawari ngopi, tapi kok kopinya tidak ada, yang ada hanya camilan seperti gorengan dan air putih.
Usut punya usut ngopi di sini ternyata mengajak makan atau ngemil, bukan mengajak minum kopi secara harfiah. Pantas saja saat ditawari ngopi, tapi kopinya malah nggak ada. Saya, kan, bingung dibuatnya. Hahaha.
#2 Bensin versi orang Bandung dan Sukabumi punya makna berbeda
Momen di mana saya bingung sebagai orang Sukabumi saat ditanyai Aa-Aa Bandung, "A, punya bensin?". Dalam hati, saya pikir dia mau minta bensin buat motornya. Ternyata bensin yang dimaksud di sini adalah korek api. Pantas saja doi minta bensin sambil mengeluarkan rokoknya.
Istilah bensin ini sering kali keluar saat nongkrong bersama kawan di angkringan sambil merokok. Buat yang nggak ngerti bensin itu korek api mungkin awalnya akan bingung seperti yang pernah saya alami dulu. Hampir saja dulu saya mengeluarkan bensin dari tangki motor saya. Hadeuh.
#3 Mondok vs Ngndong yang jadi salah kaprah