Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesumat Bukan Berakhir

3 Februari 2016   16:10 Diperbarui: 3 Februari 2016   16:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesumat Bukan Berakhir

Puisi : Edy Priyatna

Betapa danau tapi air tak terbendung pada sajak-sajak kita strata nyalar sehingga senantiasa mengalir tiada henti berjuang antusiasme merdeka sewajarnya pada hamparan bumi indah nan luas bebas warnanya besar sudah sangat merah putih dibalik kepekatannya tersirat jelas seruan apa memekik keberanian suci membanggakan segala hati memacu teruskan

Begitu udara bersuhu rendah mendatangkan rasa menggigil tetapi tidak paham telah membebani otak ku terus ter patri dalam hati kemerdekaan selamanya tumbuh indah di hargai semua orang setiap saat tanpa terai melihat waktu bunga lima helai daun mahkota mengandung cinta manja dan sayang lambang anti kekerasan senantiasa menerima keadaan baik

Terawat dari keterpurukan dari sebuah permainan emosi karena pemicu memacu ganggu pemusatan daya ingat bukan rasa nan tumbuh terliput tertutup lapisan kemauan hingga menghasilkan derita padahal penderita bukan sifat kita tiada henti buruk secara alami dan sehingga mati melalui menjadi lupa pada diri melayang terbang tak melihat bangkit abses cinta

(Pondok Petir, 29 Januari 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun