Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Singgah Berserta Angin Besar Mentari

4 April 2019   10:52 Diperbarui: 24 Oktober 2019   08:02 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Sahaja cuma sebentar saja. Kemudian dia terang kembali. Camur menghamburkan lahar matang. Memporakporandakan kehidupan alam. Gelar membuat udara pengap. Menurut anak buah orang di sini. Terjadi selama bebarapa hari. Semasa di ambil pun tak merasa menyesal. Anda pandai berkelit badan.

Saudara pintar bersilat lidah. Tidak mau mengakui salah. Padahal sudah jelas terbukti. Masih juga melakukan usaha. Sepanjang untuk kebebasan diri. Enggan di tuding bermental murah. Padahal dirimu manusia angkara. Kesimpulannya ketika masa di lewati. Sejak memicu hujan nan banyak.

Sempurna cukup mendebarkan hati. Mengganggu perjalanan musim. Demikian begitu tak ternyana. Minta menimbulkan kegelisahan. Sedikit meresahkan kaum jiwa. Pada mata angin utara dan selatan. Selagi masih mampu kuat tangguh. Berkunjung datang ke tempatku. Singgah berserta angin besar mentari.

(Pondok Petir, 28 Maret 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun