Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Singgah Sebentar di Stasiun Cinta

25 Januari 2019   07:15 Diperbarui: 25 Januari 2019   07:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pictame.com

Puisi : Edy Priyatna

Setakat tiba waktunya. Semua dari awal pasti kan kembali lagi. Harapan terbang melayang dalam angan. Suka cita masih jauh di ujung sungai. Menahan kerinduan bertemu. Kereta terus bergerak bagaikan peluru. Menyusuri rel jauh di atas tanah panjang.

Di dekat rel kereta tepi sawah luas. Penghujung jalan ini biarkanlah aku terbang. Bersama kalam burung malam. Walaupun medannya cukup sulit. Menelan segala energi. Selama waktu masih terus berjalan. Untuk kembali turun pada pagi hari. Ke kampung dusun halamanku.

Batas tersimpul jalin menjalin tidak keruan. Timbunan getaran itu kupikir adalah cobaan. Orang nan sama denganku. Di setiap lembar kata di dalamnya. Melewati pos ronda para penjaga. Singgah sebentar di stasiun cinta. Hingga berhenti selama-lamanya.

(Pondok Petir, 20 Januari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun