Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Telah Berlangsung Kejadian Besar

22 Januari 2019   08:22 Diperbarui: 22 Januari 2019   08:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Mengegas terus berjuang. Rasa hati kebebasan tiada henti. Mulanya malam ini aku melewati rumahmu. Jalan raya menjadi batas perintang. Lamunan ku terasa panjang. Tentang tertawaku dulu.

Mengambil konsonan hidup mati. Otak ku selalu berpikir tanpa putus asa. Air bagi penyair adalah unsur bahasa tulisan. Mengalir menembus jantung gunung. Sesuatu renungan suatu rancangan. Tanah bagi penyair adalah seluruh keadaan hidup batin.

Di pekarangan depan rumah. Menjadi selembar goresan. Terdapat bayangan angan. Hari ini aku baru sadar. Sudah pernah terjerumus. Terlalu jauh ke dasar hatimu.

Beranjak merayap tak peduli kasatmata. Untuk mencari cakap merangkai keindahan. Telah berlangsung kejadian besar. Di mana dalam waktu beberapa detik. Pada tengah hari bolong. Namun dari pagi hingga siang tak terlihat adanya mendung.

(Pondok Petir, 17 Januari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun