Puisi : Edy Priyatna
Aku coba mulai menghitung. Langkah nan tak berjejak. Tak ketemui para sahabat. Nan akan memahami. Dalam kehidupan ini. Di semai dari banyak pohon. Hingga tumbuh bunga indah.
Saat kudirikan wadas ini. Akan kubuat pondasi nan kokoh. Di bentang dari batu cadas. Agar tak goyah gala gempa melanda. Akan kulukiskan warna-warni. Di semai dari banyak bunga. Agar indah sejuk dan damai.
Pada detik kelam hari gelap. Aku tetap takkan berpaling darimu. Semua bayangan fatamorgana. Nan terdengar dari kejauhan. Adalah halaman kehidupan. Pada banguan rumah itu. Akan kutanam benih kasih.
Nan kubawa dari pondok petir. Sehingga menjadi rumah cinta. Lihatmu rindu lihatku juga. Langkahkan satu kaki. Kuraih tubuh membentang. Kupegang tangan tanah. Kupeluk batang sawah. Kubelai pulau daratan. Kumengecup biraimu demi cinta.
(Pondok Petir, 13 Nopember 2018)