Mohon tunggu...
Epang
Epang Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai

suka belajar hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Neurotoxin?

15 Januari 2023   19:24 Diperbarui: 15 Januari 2023   19:28 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neurotoxin adalah zat beracun yang secara khusus menargetkan sistem saraf. Neurotoksin dapat terjadi secara alami, seperti yang dihasilkan oleh jenis ular dan laba-laba berbisa tertentu, atau dapat dibuat oleh manusia, seperti yang digunakan dalam pestisida dan senjata kimia.

Efek neurotoksin tergantung pada toksin spesifik dan rute pemaparan. Beberapa neurotoksin bekerja pada sel saraf, mengganggu transmisi normal impuls saraf dan menyebabkan kelumpuhan atau kematian. Lainnya bekerja pada otot, menyebabkannya berkontraksi tak terkendali atau menjadi lemah. Yang lain lagi bertindak di otak, menyebabkan halusinasi, kebingungan, atau perubahan perilaku lainnya.

Beberapa contoh umum neurotoksin meliputi:

Toksin botulinum: Neurotoksin ini diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum dan merupakan salah satu racun paling kuat yang diketahui. Kerjanya dengan menghalangi pelepasan asetilkolin, zat kimia yang memungkinkan impuls saraf ditransmisikan dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya.

Tetrodotoxin: Neurotoxin ini ditemukan pada spesies ikan buntal dan kadal air tertentu, dan bekerja dengan menghalangi transmisi ion natrium melintasi membran sel saraf.

Conotoxins: Neurotoxins ini diproduksi oleh siput kerucut dan bertindak dengan menghalangi transmisi berbagai neurotransmiter, seperti asetilkolin, glutamat, dan GABA.

Piretrin: Neurotoksin ini ditemukan pada jenis bunga tertentu dan digunakan sebagai insektisida. Mereka bertindak dengan mengganggu fungsi normal sistem saraf serangga, menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Penting untuk dicatat bahwa racun saraf bisa sangat berbahaya, dan paparan tingkat tinggi bisa mematikan. Penting untuk menangani racun saraf dengan hati-hati dan mengikuti semua tindakan pencegahan keselamatan yang sesuai saat bekerja dengannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun