Mohon tunggu...
Enjang Kusnadi
Enjang Kusnadi Mohon Tunggu... Dosen

Sahabat Sejati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Langit Gaza dan Laut Ambalat

25 Agustus 2025   13:06 Diperbarui: 25 Agustus 2025   13:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klaim Ambalat: Prioritas Kedaulatan yang Tidak Terlupakan

Di tengah sorotan dunia terhadap aksi kemanusiaan di Gaza, isu Ambalat kembali muncul ke permukaan. Insiden ini, yang memicu klaim kedaulatan dari Malaysia, adalah tantangan yang jauh lebih kompleks dan berpotensi memicu eskalasi.

Berbeda dengan isu Gaza yang menuntut respons simbolik, sengketa Ambalat adalah persoalan kedaulatan yang memerlukan pendekatan strategis yang terukur, jauh dari sorotan media. Ketiadaan respons publik yang bombastis dari Jakarta bukanlah tanda kelalaian, melainkan bukti dari sebuah sikap pragmatis yang mengedepankan diplomasi di atas retorika.

Pendekatan ini mencerminkan sebuah strategi penyeimbangan yang matang. Prabowo, dengan latar belakang militernya, memahami bahwa isu kedaulatan di perbatasan maritim tidak dapat diselesaikan dengan pernyataan yang emosional. Sebaliknya, hal itu menuntut tindakan substansial dan terukur, seperti peningkatan patroli maritim dan penguatan kehadiran militer di wilayah tersebut. Prioritasnya adalah menyelesaikan masalah melalui jalur diplomasi dan dialog bilateral, menjaga agar hubungan dengan Malaysia, sebagai sesama anggota ASEAN, tidak rusak.

Dengan demikian, pemerintah secara tegas memisahkan penanganan isu kemanusiaan di Gaza dan isu kedaulatan di Ambalat. Respons terhadap Ambalat menunjukkan bahwa fokus pemerintah bukanlah pada pencitraan, melainkan pada substansi. Daripada mengedepankan pernyataan keras yang dapat memicu eskalasi, pemerintah lebih memilih untuk memperkuat kapasitas pertahanan secara diam-diam. Hal ini menegaskan bahwa dalam isu kedaulatan, martabat dan kepentingan nasional dijaga dengan tindakan nyata di lapangan, bukan dengan kata-kata di podium.

Strategi Pragmatis yang Terpadu

Keputusan mengirim bantuan ke Gaza dan sikap terukur terhadap isu Ambalat mungkin tampak kontradiktif, tetapi sebenarnya keduanya adalah manifestasi dari satu strategi luar negeri yang pragmatis dan terintegrasi. Tindakan di Gaza menunjukkan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo siap untuk mengambil peran yang lebih besar dan berani di panggung global, terutama dalam isu-isu kemanusiaan yang selaras dengan nilai-nilai historis bangsa.

Di sisi lain, respons terhadap Ambalat menegaskan bahwa di balik tindakan vokal itu, ada kalkulasi strategis yang tenang dan hati-hati. Ini adalah cerminan dari sebuah prinsip yang sangat krusial: bahwa kedaulatan tidak dipertaruhkan demi popularitas atau retorika yang bombastis, melainkan dijaga melalui diplomasi yang kuat dan tindakan substantif. Ini adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada penyeimbangan prioritas, di mana isu kemanusiaan yang mendesak ditangani dengan proaktif, sementara isu kedaulatan yang kompleks diselesaikan dengan diplomasi yang matang dan penguatan kekuatan pertahanan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan ini akan menjadi ciri khas kebijakan luar negeri Prabowo: kuat dan berani di isu kemanusiaan, tetapi hati-hati dan terukur dalam isu kedaulatan yang sensitif. Ini adalah realisasi dari visi "seribu kawan, nol lawan" yang tetap menjaga martabat dan kepentingan nasional Indonesia dengan cara yang paling efektif.

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun