Mohon tunggu...
Eny suyanti dewi fortuna
Eny suyanti dewi fortuna Mohon Tunggu... Fresh Graduated, Content Writing, Copy Writing, Article SEO-Friendly, Social Media Creative

My passion for writing and reading started in my teenage years, and since then, story telling has become more than just a hobby, it's my craft. Writing isn't just what i do. It's who I am

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Tengah yang Sering Mengalah: Kuat dalam Diam, Hebat Tanpa Sorotan

26 Mei 2025   20:30 Diperbarui: 26 Mei 2025   20:26 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam struktur keluarga, posisi anak tengah sering dianggap "di antara", tidak seistimewa si sulung yang pertama, dan tidak selucu si bungsu terakhir. Posisi ini membuat banyak anak tengah tumbuh dalam situasi yang menuntut mereka untuk mengalah demi menjaga keseimbangan dalam keluarga.

Namun apakah sering mengalah berarti mereka lemah?  Tidak. Justru dibalik sikap mengalah itu, tersimpan kekuatan luar biasa.

Kenapa Anak Tengah Sering Mengalah?

1. Ingin Menghindari Konflik 

karena berada di tengah persaudaraan, anak tengah sering menjadi penengah. Mereka terbiasa melihat dari dua sisi, dan lebih memilih meredakan konflik daripada memicu pertengkaran.

2. Merasa Tidak Ingin Membebani

Anak tengah cenderung merasa tidak ingin merepotkan orang tua, karena tahu kakaknya mungkin sudah duluan dituntut untuk menjadi panutan dan adiknya masih butuh banyak perhatian.

3. Kurangnya Ruang Untuk Bersuara

Dalam dinamika keluarga, suara anak tengah kadang terabaikan. Karena itu, mereka lebih memilih diam dan mengalah, meski punya pendapat dan keinginan sendiri.

Mengalah Bukan Berarti Lemah

Mengalah sering dikira tanda ketidakberdayaan. Padahal, anak tengah justru membuktikan bahwa

  • Mereka memilih kekuatan emosional untuk menahan ego
  • Mereka mengutamakan hubungan dan keharmonisan, bukan kemenangan
  • Mereka mampu melihat situasi secara lebih objektif dan dewasa

Namun sering mengalah juga  bisa membawa dampak negatif, seperti:

  • Memendam emosi atau keinginan sendiri
  • Rasa tidak dihargai atau diabaikan
  • Kehilangan identitas atau rasa percaya diri

Peran Keluarga: Mendengar dan Menguatkan Anak Tengah

Sebagai orang tua atau anggota keluarga lainnya, penting untuk memberi anak tengah ruang untuk:

  • Berbicara dan didengarkan, tanpa dibandingkan
  • Diakui perasaannya,  meski ia tidak menuntut
  • Dihargai pilihannya, meskipun ia terbiasa mengikuti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun