Memiliki tabungan emas di Pegadaian hal baru buat saya. Biasanya membeli atau menjual emas ya di toko emas. Ternyata menarik juga.
Pengalaman memiliki emas, yang benar-benar dibeli dengan uang sendiri mungkin sekitar 2004. Saat itu sudah tiga tahun bekerja dan punya uang tabungan yang lumayan. Daripada uang ditabung di bank saja, kepikiran untuk dibelikan emas sebagiannya. Jujur saat itu belum kepikiran jangka panjang apa untungnya punya emas.Â
Apalagi soal investasi emas. Intinya beli emas, ya bisa dipakai buat perhiasan. Dan kalaupun ingin dijual lagi juga gampang-gampang banget.
Emas pertama ini dibeli di Pasar Cikini Jakarta seberat 10 gram. Dan tahukah harga emas saat itu? Hanya 100K saja. Jadi beli 10 gram mengeluarkan uang 1 juta rupiah saja. Emas yang dibeli saat itu adalah emas perhiasan berbentuk  cincin.
Kenapa cincin? Ya karena lebih gampang buat dipakai-pakai sehari-hari. Kalau misal harus beli anting emas, saya agak malas sih, apalagi ketika kecil dulu, sering banget anting emas yang dibelikan orang tua tercecer begitu saja. Hilang entah dimana.
Sayangnya, cincin emas yang saya beli di 2004 ini, Â beberapa tahun kemudian karena ada hal mendesak, berat hati harus dijual. Namun seingat saya, saat itu di pertengahan 2017 , menjual cincin ini sudah dapat untung yang lumayan juga.Â
Per gram nya dihargai 300K, sehingga cincin terjual diharga 3 jutaan. Harga 300K per gram nya pun karena bentuknya perhiasan. Sedangkan emas 24 karat saat itu sudah bernilai lebih tinggi per gramnya.
Lumayan kan, modal beli hanya 1 juta, dipakai bertahun-tahun dan ketika dijual masih dapat uang  3 jutaan. Alhamdulillah uang penjualan emas itu juga sangat membantu keperluan saat itu.
Hari-hari selanjutnya ternyata bukan hal mudah membeli emas lagi. Apalagi dengan nilai yang besar. Kalaupun beli emas, paling-paling cincin 5 gram an. Atau di lain waktu, Â beli emas Antam bersertifikat, meskipun tidak banyak-banyak juga nilanya.Hanya dikisaran 1-5 gram an saja.
Karena rajin membeli kecil-kecilan ini, eh ternyata emas bersertifikatnya, pas dilihat-lihat lagi sudah banyak juga.
Hanya yang jadi masalah, perlu dipikirkan juga soal penyimpanan emas-emas ini. Jadi tak sekedar mampu beli emasnya tapi juga soal keamanannya. Apalagi bentuknya kecil-kecil saja. Selip dikit bisa tercecer atau menghilang. Untungnya belum pernah sih mengalami hal seperti ini. Namun ada kawan yang pernah mengalaminya bahkan sampai kapok katanya membeli emas non perhiasan, apalagi yang nilainya 1 gram atau kurang.
Belum lagi ancaman pencurian atau hal-hal membahayakan lain kalau disimpan di rumah. Intinya banyak risikonya.
Menabung emas di Pegadaian, hanya lewat genggaman tangan
Sampai suatu hari seorang kawan kantor bercerita tentang tabungan emas digital. Dia sudah setahun terakhir memilikinya. Menurutnya ini merupakan tabungan yang buat dia, tabungan santai saja.Â
Bila ada uang lebih, dibelikannya emas. Berapapun uangnya, tak perlu menunggu banyak uang dulu, baru bisa membeli emas, ujarnya saat itu.
Saya yang terbiasa membeli emas di toko emas dan melihat emas secara fisik, awalnya tidak terlalu tertarik. Namun ucapan bahwa dengan uang terbataspun bisa beli emas, cukup menimbulkan penasaran tersendiri. Wah bener juga, pikir saya.
Akhirnya sayapun mulai mempelajari lagi soal menabung emas di Pegadaian. Apa saja keuntungannya, apa kesulitannya kira-kira hingga kemudahan apa yang ditawarkan.
Sampai akhirnya, awal Agustus ini saya putuskan membuat tabungan emas PT. Pegadaian (Persero) dulu saja , walau hanya dengan modal minim dulu. 100 ribu saja. Btw, sebenarnya nabung emas di Pegadaian tak harus mulai dari 100 ribu sih. Bahkan dengan 10 ribu saja sudah bisa membuka tabungan emas. Ringan banget kan?
Dengan membeli 100K yang saya lakukan, akan mendapatkan 0,0536 gram emas. Asumsi harga beli yang tercantum di aplikasi adalah Rp 18.740 per 0,01 gram  dan harga jualnya 18.080 per 0.01 gramnya.
Kemudian tentu saja ada jaminan keamanannya karena ya memang emas kita dititipkan di Pengadaian. Bukan kita simpan sendiri yang kadang menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Emas juga dijamin aman walaupun dengan nilai gram yang sangat kecil.
Keuntungan lainnya yang saya pelajari, emasnya berkadar 24 karat jadi nggak perlu khawatir harganya bakal  jatuh kedepannya bahkan kemungkinan ada potennsi  meningkat di kemudian hari.
Buat kalian yang belum tahu, cara menabung emas di Pegadaian juga bisa dari rumah saja. Nggak harus ke Pegadaian. Cukup download aplikasi Pegadaian Digital. Kemudian daftar akun dulu. Bila sudah memiliki akun, bisa dipilih tabung emas.
Nanti akan ada beberapa hal yang harus dilengkapi. Misal foto KTP, data pekerjaan dan jumlah penghasilan per bulannya. Kemudian juga ada pilihan dimana akan mengambil buku tabungan buat yang mungkin ingin memiliki buku cetak tabungannya. Tentu bisa banget kita pilih Pegadaian terdekat dengan rumah buat ambil buku tabungan fisiknya.
Nah kemudian yang ingin setoran juga gampang . Akan ada banyak pilihan untuk mengisi tabungannya . Kalau saya kemarin memilih virtual akun sesuai dengan rekening bank yang dimiliki saja, karena bisa lewat m-bankingnya.Â
Nggak nyangka, prosesnya ternyata juga sangat mudah. Intinya sih, hanya dengan genggaman tangan tiba-tiba sudah punya tabungan emas Pegadaian.
Walau masih memiliki emas dengan jumlah yang sangat minim, saya berharap tabungan emas yang baru dibuka ini bisa dirutinkan. Misalnya menabung minimal 100-200 ribu saja sebulan. Bila ada dapat uang tambahan penghasilan nantinya bisa ditambahkan lagi. Tidak perlu diambil-ambil dulu dan dititipkan di Pegadaian saja. Lebih aman juga tentunya.
Tabungan ini sekaligus bisa dijadikan dana pendidikan untuk si bungsu juga buat kuliah nantinya. Saat ini si bungsu kami, baru kelas 7 di SMPN kota kami. Artinya ada sekitar 5- 6 tahunan lagi waktu yang bisa dipakai untuk mencapai nilai tertentu. Rencana memang tabungan pendidikan tambahan untuk si bungsu ini berbentuk emas saja. Siapa tahu, ikhtiar tabungan emas Pegadaian ini menuju merdeka finansial kelak , kan?
Kontribusi Pegadaian Membangun Negeri
Kontribusi Pengadaian (persero) dalam membangun negeri tidak perlu diragukan lagi. Salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk giat menabung dan berinvestasi dengan cara yang sangat mudah. Program Pegadaian mengEMASkan Indonesia, merupakan upaya nyata Pegadaian agar masyarakat Indonesia melek investasi emas sedini mungkin.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, dikutip dari Antara, tahun lalu, mengatakan Pegadaian mempunyai 12 kantor wilayah kerja dan 61 kantor area di seluruh Indonesia. Sedangkan kantor wilayah mempunyai area-area, cabang-cabang atau outlet dengan total  4.086 outlet di seluruh Indonesia.
Dengan outlet yang banyak dan sampai ke pelosok, Pegadaian juga turut melakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya investasi emas dalam jangka panjang. Selain melalui tabungan emas, Pegadaian juga menawarkan deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi dan lainnya yang sanat membantu masyarakat, hingga ke pelosok negeri.
Dalam jangka panjang, Pegadaian dengan berbagai programnya dapat meningkatkan perolehan profit perusahaan, yang berimbas juga kepada kontribusi Pegadaian sebagai BUMN untuk  pembangunan nasional dan ekonomi kerakyatan. Secara umum, kinerja Pegadaian memang terus mengalami peningkatan.
Per semester 1/2025, PT Pegadaian mencatatkan aset sebesar Rp121,1 triliun. Angka ini meningkat  29,3 persen dibandingkan periode yang sama di 2024, dengan capaian aset senilai Rp93,6 triliun . Sedangkan Outstanding Loan (OSL) Gross  tercatat Rp101,5 triliun  atau tumbuh 31,8 persen dibandingkan periode yang sama di 2024 dengan nilai Rp77,02 triliun. Semester 1/2025, capaian laba bersih tercatat Rp3,58 triliun. Meningkat 23,1 persen dibanding periode yang sama di 2024 yang mencatat laba bersih Rp2,9 triliun (Antara, 30/7/2025).
Pegadaian dengan visi sebagai The Leader In Gold Ecosystem and Accelerator in Financial Inclusion berkomitmen menjadi mitra bagi masyarakat agar mampu menjawab kebutuhan masyarakat khususnya dalam layanan keuangan dan investasi melalui instrumen emas.
Melalui program Pegadaian mengEMASkan Indonesia, Pegadaian akan terus memberikan layanan terbaiknya bagi masyarakat. Edukasi dan literasi mengenai investasi emas juga terus digaungkan Pegadaian. Bahkan, menurut Damar, sejak diluncurkan di Februari 2025, layanan Bank Emas Pegadaian membukukan saldo 1, 28 ton per Juli 2025. Â
Harapan kedepannya, produk layanan bank emas seperti Deposito Emas, Perdagangan Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi dan PMK Emas akan semakin diminati masyarakat. Namun tentu saja Pegadaian tetap menguatamakan kemudahan, perasaan aman terlindungi serta kenyamanan bagi masyarakat yang ingin bertransaksi dan berinvestasi.
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI