Sehari-hari layaknya seperti ibu rumah tangga biasa. Pagi-pagi pastilah sudah sibuk memasak buat sarapan. Kemudian lanjut mengantar anak ke sekolah. Pulang ke rumah, kerjaan domestik seperti membersihkan rumah sampai tumpukan cucian sudah menunggu. Untunglah, sudah ada mesin cuci yang mempermudah pekerjaan mencuci.
Siang sampai sore, Â kerjaan penjemputan anak dimulai kembali. Setelah itu, mulai sibuk mengurusi jadwal anak-anak di sore hari. Misalnya belajar mengaji di masjid dekat rumah.
Nah, lalu kapan ikut give away-nya? Ternyata di sela-sela waktu rebahan dan santai. Cukup membuat konten pakai handphone. Adik saya juga belajar editing melalui aplikasi secara otodidak mulai menggunakan Canva hingga aplikasi edit video Cupcut, misalnya.
Ketika siang hari, rumah sepi dan pekerjaan rumahan sudah selesai, maka inilah waktunya healing dengan membuka-buka media sosial (medsos). Kadang juga di malam hari, ketika semua sudah terlelap, waktunya para emak rumahan, mulai membuka medsos dan berkreasi.
Namun, poin intinya sebenarnya bukan kapan waktu membuka medsos. Tapi bagaimana ternyata manfaat internet melalui bermedia sosial sangat terasa, bahkan bagi seorang ibu rumah tangga biasa.
Bermodalkan berlangganan IndiHome di rumah, dia telah mampu mengubah impian berkeliling Indonesia menjadi kenyataan. Dia juga telah mampu membalikkan mitos bahwa terlalu banyak membuka medsos hanya buang-buang waktu.
Medsos yang disangka orang hanya ajang pamer telah mampu dimanfaatkan dengan baik bahkan kemudian menghasilkan pengalaman travelling hingga keuntungan rupiah demi rupiah.
Sebagai catatan, pengguna media sosial di Indonesia dari tahun ke tahun memang mengalami peningkatan.
Data dari "We Are Social" seperti dikutip dari dataindonesia.id menyebutkan di Januari 2022, jumlah pengguna aktif medsos telah mencapai angka 191 juta orang. Angka ini menglami peningkatan 12,35% dibandingkan periode yang sama di 2021 yang masih mencapai 170 juta orang.
Laporan itu juga menyebutkan Whatsapp (WA) , paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan prosentase 88,7%.
Sedangkan Instagram dan Facebook ada di peringkat dibawahnya dengan persentase 84,8% dan 81,3%. TikTok dan
