Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

UN Ditiadakan, Saatnya Guru Menjadi Penilai yang Sebenarnya bagi Kelulusan Peserta Didik

12 Februari 2021   17:26 Diperbarui: 12 Februari 2021   17:50 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa membuat minuman herbal. Dokumen pribadi

Nah, berdasarkan kenyataan tersebut, guru sebagai penentu utama kelulusan dan tujuan pendidikan nasional. Guru bisa mengembangkan kemampuan berpikir tinggi peserta didik dengan mengangkat permasalahan sains, sosial dan budaya yang ada di sekitar peserta didik dengan mengaitkan indikator mata pelajaran. 

Guru bisa meningkatkan kreativitas peserta didik dengan melihat peluang usaha yang ada di sekitarnya. Melalui permasalahan yang nyata tersebut, guru juga bisa membangun kemandirian peserta didik dalam menyelesaikan masalah.

Misalnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi laporan percobaan. Melalui metode ATM (amati, tiru dan modifikasi), peserta didik diharapkan bisa memanfaatkan media sosial untuk bisa dijadikan sarana belajar dan praktik membuat suatu produk yang bisa dimanfaatkan oleh lingkungan. Misalnya saat pandemi seperti ini, peserta didik bisa melihat peluang bisnis hand sanitizer, masker, atau minuman hebal meningkatkan imunitas tubuh.

Hasil dari percobaan tersebut, peserta didik akan mendapatkan pengalaman nyata ilmu pengetahuan laporan percobaan, keterampilan menulis dan praktik membuat produk yang bermanfaat, serta kemampuan analisis mencari peluang usaha yang bisa menghasilkan uang. Serta sikap positif kemandirian dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya.

Melalui pembelajaran yang nyata tersebut guru sudah melaksanakan penilaian sebagai syarat kelulusan siswa, yaitu ketuntasan materi pada kompetensi dasar yang nantinya akan menjadi acuan dalam mengisi rapor peserta didik, serta nilai sikap selama proses pembelajaran.

Karena memang penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses belajar. Untuk penilaian sikap ini, peserta didik juga bisa dilibatkan dalam proses penilaian terhadap dirinya sendiri sebagai sarana untuk melatih kejujuran.

Berikutnya, untuk soal-soal yang akan dikerjakan peserta didik dalam ujian sekolah yang diselanggarakan oleh satuan pendidikan. Guru bisa mengembangkan bentuk pertanyaan dengan stimulus teks yang mengangkat tema persoalan alam, sosial, dan budaya yang sedang hangat dialami oleh peserta didik atau daerah masing-masing.

Sebagai penguatan literasi, guru bisa membuat teks  dengan tema permasalahan-permasalahan tersebut sebagai stimulus soal. Misalnya persoalan yang sedang hangat di wilayahnya masing-masing, seperti tentang hujan, banjir, sampah, cuaca, lingkungan hidup.

Dalam teks tersebut guru juga bisa menyisipkan pesan-pesan penanaman karakter mulia, seperti kewajiban beribadah sebagai umat beragama, berbakti kepada orang tua, bergaul yang baik dengan teman, adab terhadap orang yang lebih tua, kepedulian terhadap lingkugan, tolong menolong, dan lain sebagainya.

Bila teks dan pertanyaan yang dikerjakan peserta didik ini berhubungan dengan pengalaman nyata, meskipun tidak langsung bisa mengubah cara pandang dan sikap peserta didik terhadap kehidupan sehari-hari. Namun hal ini telah memberi pengetahuan dan nasihat bagi peserta didik bagaimana seharusnya menjadi pribadi yang baik.

Demikian artikel sederhana ini, kita semua berharap, dengan ditiadakannya ujian nasional ini, akan membawa pendidikan di negeri ini semakin baik. Gurunya menjadi lebih inovatif dan kreatif, mampu mengantarkan peserta didik menjadi anak yang berkompentesi dibidangnya, serta berakhlakul karimah. Amin.

Blitar, 12 Februari 2021

Enik Rusmiati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun