Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Perlakukan Anak "Istimewa"

17 Januari 2020   12:25 Diperbarui: 17 Januari 2020   12:25 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah mendapat pengakuan sebagai sahabat, kita akan lebih mudah membawa anak kepada hal-hal baik, akan lebih mudah mengubah dari kebiasaan buruknya.

Stop Memberi Lebel Buruk

Setiap orang dengan kondisi seburuk apa pun, pasti tidak ingin di katakan buruk. Begitu juga dengan anak yang sering melakukan hal-hal buruk, sudah bisa dipastikan pasti sakit hati atau marah bila dikatakan sebagai anak nakal.

Lebel buruk kepadanya tidak hanya menimbulkan suasana hati anak menjadi lebih galau, namun itu juga merupakan doa tidak baik buat si anak. Lebel buruk juga bisa menjadikan si anak semakin tambah buruk, karena menurutnya  itulah yang diinginkan orang-orang di sekitarnya.

Meski keadaan tidak sebaik yang kita inginkan, namun pemberian angka baik dan pujian kepada  si anak jauh lebih baik bila kita bisa selalu sematkan dalam setiap panggilan kesehariannys. 

Selain itu merupakan permohonan doa kita kepada Allah, tentu akan bisa buat si anak lebih bangga dan percaya diri. Bila  kepercayaan diri sudah di temukan, sejatinya dia telah mulai menemukan siapa dirinya itu.

Selalu Tunjukkan Sikap yang Manis dan Lembut

Memang tidak mudah bersikap manis dan berkata lembut kepada orang yang telah berbuat tidak baik. Rasanya memang pingin marah dan ingin menghalaunya. 

Namun seberapa pun besar kemarahan kita, itu tidak akan mengubah pribadi seseorang menjadi lebih baik, bila dirinya tidak ada keinginan untuk berubah.

Justru sikap manis dan perkataan lembut kita akan membuat si anak akan tersentuh hatinya. Panggilan-panggilan manja seperti sayang, cantik, bagus, anak hebat, anak sholih dan sholihah, selain akan membuat anak merasa bahagia karena diakui keberadaannya, juga merupakan doa bsgi si anak.

Bila hatinya sudah bisa lebih sensitif, ini akan memudahkan orang dewasa untuk memberi petuah dan nasihat baik. Kita bisa ajak ia berdiskusi tentang sebab dan akibat, tentang manfaat dan bahaya, atau tentang benci dan cinta.

Anak "istimewa" juga hamba Tuhan, mari kita perlakukan mereka dengan istimewa juga. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Blitar, 16 Januari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun