Ternyata engkau tidak melupakan janjimu. Malam ini, kau melunasi harapku, kau datang dengan setangkai mawar biru. Kau katakan hatimu rindu, seperti sepasang kembang yang merindukan hujan.
Aku beranjak dari penantian, engkau semakin dekat denganku. Aku ingin segera mendengarkan bahasa kalbumu seperti gelombang yang setia mendengarkan cerita samudera. Mengenang nelayan mensyukuri hidup dengan mencintau lautan.
Engkau adalah lelaki pertama yang menggugah rasa telanjangku. Sekali rasa itu terkunci tak akan pernah mati. Meski ragamu gugur terkubur. Jiwamu tetap akan terpasung pada sudut relung.
Sungguh, aku telah takluk pada renjana atlantis hening matamu. Tetap aku pinta jangan segera beranjak dari lindap tatapku. Karena aku masih ingin menikmati pesona hatimu yang membentang sempurna.
Blitar, 12 Januari 2020