Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Antara Kau dan Tuhan

11 September 2019   20:45 Diperbarui: 11 September 2019   20:52 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika wajahmu menjuntai di atas telaga
Ada pesona menyibakkan riak-riak kecil
Bergemberilah bunga-bunga padma
Mencium harum cahaya terpancar di kelopak
Bibirku melempar senyum bahagia
Hingga lupa siapa yang menciptakan keindahan ini

Ketika suaramu mendendang di antara cakrawala
Burung-burung takluk pada alunan merdu melukis lazuardi
Karena sabdamu menjelma menjadi Kitab Suci
Membuka lorong-lorong waktu dari kegelapan
Hingga aku lupa siapa yang menyajikan kemerduan itu

Ketika wibawa tubuhmu berjalan menemui pagi
Bayang-bayang pohon hutan mengejar
Deretan mawar tersirap dalam pandangan cinta
Bahkan bunga-bunga rumput menyibak temui langkahmu
Hingga aku lupa siapa yang menghadirkan keanggunan itu

Dan ternyata,
Aku telah tertipu olehmu
Karena telah meniadakan Tuhanku

Blitar, 11 September 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun