Mohon tunggu...
Eni Konita Konita
Eni Konita Konita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hiduplah dengan caramu sendiri

Tidak akan pernah bisa mengalahkan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Maraknya Pekerja Wanita

24 April 2022   12:23 Diperbarui: 24 April 2022   12:25 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 
Jumlah tenaga kerja wanita semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017, jumlah pekerja perempuan di Jawa Timur mencapai 8.151.396 atau sekitar 40,56%, dan rasio jumlah pekerja laki-laki terus meningkat. Pekerja perempuan memiliki kemampuan dan fisiologi yang berbeda dengan pekerja laki-laki.

Ada faktor-faktor yang menyebabkan isu perempuan banyak diperbincangkan saat ini, tidak hanya sebagai isu, tetapi juga dalam  seminar, media massa dan media elektronik. Bahkan ada juga yang mengakat teman wanita berkerja sebagai program studi . Isu perempuan selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas, selalu banyak diperbincangkan, dan mendapat respon antusias dari semua pihak. 

Banyak topik perempuan yang dibahas, seperti pembebasan perempuan, tenaga kerja perempuan, peran ganda perempuan, dan lain-lain, dan pekerjaan menjadi salah satu kegiatan utamanya.

Pada manusia ada berbagai alasan dan tujuan kerja manusia. alasan paling mendasar untuk mencari nafkah Untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, Makanan dan papan. untuk mencapai Persyaratan ini dibutuhkan kerja untuk membayar harganya memenuhi kebutuhan ini. 

Selama waktu ini, banyak sekali topik yang sedang membicarakan  Tentang peran dan pekerjaan pada wanita tidak bisa dipisahkan dengan masalah gender.

Pada saat revolusi industri dieropa  tentang perana wanita Seluruh lingkungan sosial telah mengalami perubahan yang luar biasa. Revolusi Industri menyebabkan perempuan dan anak-anak bekerja di pabrik. Gaji dan jaminan sosial mereka lebih rendah daripada laki-laki. Dengan perubahan ini, perempuan harus membayar harga yang mahal. 

Laki-laki tidak hanya melepaskan tanggung jawab mereka untuk membantu perempuan, baik itu istri atau ibu mereka, tetapi menempatkan perempuan bertanggung jawab untuk mengurus diri mereka sendiri (model peran yang berbeda dari sebelum Revolusi Industri). 

Perang Dunia Pertama, yang menewaskan puluhan laki-laki, juga memperkuat kondisi bagi perempuan untuk bekerja mencari nafkah, dan gerakan feminis yang mengikutinya, juga mempengaruhi dunia Timur. Dan perempuan di dunia timur memiliki realitas dan konsep yang berbeda dengan yang ada di dunia barat. 

Kekuatan pengaruh feminisme ini disebabkan begitu gencarnya paham-paham feminisme dipublikasikan secara terang-terangan . atau secara implisit dan wanita-wanita Islam pun, disadari atau tidak, sedikit banyak terpengaruh olek paham-paham feminisme ini.

Akibat faham atau Gerakan feminisme timbulah konsep wanita berkerja di masyarakat. Wanita bekerja adalah wanita dengan peran ganda, dengan kehidupan ibu rumah  tangga plus wanita karir. Bekerja penuh waktu paling tidak 40 jam seminggu sambil mencoba mengurus rumah tangga pada rnalam hari dan menjelang berangkat ke kantor (Baswardono, Republikaa 9 Maret 1993).

Bukan hanya dari paham feminisme semata, wanita bekerja menjadi suatu fenomena sosial yang sulit dibendung atau dihindari. Kondisi sosial rnasyarakat pada umumnya juga turnt mendukung. 

JumJah keluarga yang lebih kecil memungkinkan wanita untuk  dapat bekerja di luar rumah. Betty Freidan, seorang tokoh ferninis, berhasil membuka kesadaran wanita ketika mengungkapkan data sebagai berikut;  Jaman    sekarang wanita memiliki keluarga yang lebih kecil dari pada ibu dan neneknya. Harapan hidup wanita juga naik pesat,  karena membaiknya kesehatan lingkungan.

Jika perempuan bekerja telah menjadi fenomena yang tak terhindarkan di masyarakat, artinya bukan hanya karena gerakan namun kesadaran perempuan, juga bukan karena citra perempuan yang ambisius untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Status sosial umum juga mempengaruhi gejala umum di antara wanita yang bekerja. 

Dorongan masyarakat yang menimbulkan gejala pada wanita bekerja, dinyatakan sebagai peluang yang ditawarkan oleh masyarakat, dan tuntutan atau tekanan dari ekonomi keluarga. Bagi perempuan kelas menengah ke bawah dengan pendidikan tertinggi di sekolah menengah, motivasi mereka untuk bekerja terutama faktor ekonomi atau kebutuhan hidup. 

Dibandingkan dengan kelompok lain yang berpendidikan tinggi atau perguruan tinggi, motivasi mereka untuk bekerja tidak hanya faktor ekonomi, tetapi juga kebutuhan praktis dan sosial untuk dapat berkomunikasi dengan banyak orang dan memperluas wawasan dan pengalaman mereka.

Hierarki kebutuhan pekerjaan adalah bagian dari fitrah manusia , jadi manusia bisa disebut makhluk kerja. Intensitas pekerjaan manusia memiliki sifat-sifat berikut: Fitur pembeda yang berbeda dari pekerjaan hewan dan mesin bekerja. Hewan bekerja melalui ketaatan Insting di tempat kerja kesadaran. 

Perbedaannya adalah bahwa pekerjaan manusia tidak hanya dengan intuisi, tapi Ini adalah kombinasi dari kekuatan mental dan kekuatan fisik Dia melakukannya secara sadar. Tapi ketika Pada dasarnya aktivitas kerja adalah untuk memuaskan suatu kebutuhan. Ashar (2001) mendefinisikan motivasi kerja Karena kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan, mencapai tujuan tertentu. 

Robbins dan Hakim (2007) berpendapat bahwa motivasi Kerja adalah proses menggambarkan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai tujuan tujuan dalam organisasi. 

Bekerja, motivasi serta kebutuhan merupakan 3 hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pembahasannya. Walaupun sejatinya hakikat manusia adalah bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, namun motivasi atau tujuan seseorang bekerja sifatnya sangat beragam.

Refrensi :
Ermanovida, S. (2005). Memahami Pembagian Peran Gender Antara Laki-Laki dan
Perempuan Dalam Keluarga. Empirika Fisip Unsri, Vol. 9,No. 1: 62-66.
Evaliani, D. R. (2014). STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014(Studi pada Partai PKS, PDI-P dan Partai NasDem Kota Bandar Lampung). Skrisi Ilmu Pemerintahan, 17-25.
https://journal.binus.ac.id/index.php/Lingua/article/view/385/365

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun