Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyinyir pada Wiranto? Ini Pesan Rasulullah!

12 Oktober 2019   21:18 Diperbarui: 12 Oktober 2019   21:20 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sama halnya ketika dua orang sedang berada di sebuah taman. Orang dengan pandangan baik, tentu akan menemukan sebuah taman yang indah, bunga harum semerbak, kicauan burung, dan perasaan nyaman. Namun boleh jadi orang dengan pandangan negatif, akan melihat taman yang sama sebagai tumpukan tanah dan sampah tak berguna.

Dari kisah di atas, ada pelajaran penting yang bisa diambil. Bahwa menilai baik, buruk, bagus atau jeleknya seseorang, tak bisa hanya dilihat dari apa yang tampak kasat mata. Namun, perlu juga melihat seseorang dari sudut pandang yang lain.

Dalam buku Terapi Masnawi karya Prof Dr Nevzat Tarhan asal Turki yang mengupas cara berpikir Syekh Maulana Jalaluddin Rumi, disebutkan bahwa Rumi selalu menggunakan berbagai hikayat agar setiap orang mengambil hikmah atau makna yang terkandung dalam kisah tersebut.

Dalam kisah Abu Jahal dan Abu Bakar yang menilai Rasulullah, tentu sudah jelas bahwa Rumi ingin memberikan gambaran bahwa setiap orang adalah cermin bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang lain.

Itulah mengapa seseorang harus selalu berprasangka baik kepada teman, sahabat, dan lingkungan di sekitarnya. Sampai kapan, sampai teman dan lingkungan itu sendiri yang merusaknya.

Paling utama adalah buang rasa curiga yang hanya akan membuang energi, karena begitu muncul rasa curiga, seseorang akan semakin mengawasi orang yang ada di sekitarnya. Akibatnya, rasa percaya akan terus berkurang dan menimbulkan perasaan was-was yang semakin bertambah.

Lalu bagaimana jika ada yang bohong, menipu, bahkan mencelakai diri Anda? Itulah risiko dalam hidup. Namun setidaknya hal itu jauh lebih baik ketimbang hidup dalam kecurigaan yang menjadikan diri tidak tenang dan jauh dari rasa bahagia. Sebab, rasa curiga hanya akan menciptakan jarak dalam sebuah hubungan yang sedang dijalani.

Pilpres disambung dengan Pilkada yang terjadi di negeri ini, boleh jadi juga menjadi sebuah cermin besar. Ketika masing-masing pendukung sedang sibuk melakukan penilaian terhadap kubu lawan, sejatinya mereka sedang bercermin dengan dirinya sendiri.

Sebagai contoh, saat menuduh kubu lawan melakukan kecurangan atau menuding kubu lawan melakukan pelanggaran, sejatinya mereka ya sedang bercermin. Benarkah tudingan dan tuduhan itu untuk kubu lawan? Yakinkah bahwa tudingan dan tuduhan itu tidak berbalik pada diri sendiri?

Karena itu, tak heran jika seseorang yang membuat status nyinyir atau menyindir, yang terjadi justru sindiran dan nyinyiran itu akan kembali pada dirinya sendiri. Begitu pula ketika menuding orang lain tidak toleran, bukankah sejatinya tudingan itu juga untuk diri sendiri. Pendek kata, ketika menilai orang lain, sejatinya yang berlaku adalah sedang menilai dirinya sendiri.

Tengok saja yang dilakukan istri mantan Dandim Kendari. Nyinyir atas kasus Wiranto, langsung dibayar tunai dengan pencopotan jabatan suaminya sendiri. Padahal, jika mampu menahan emosi sedikit saja, pasti akan beda hasilnya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Tinggal diberikan abon dan ayam suwir agar lebih nikmat disantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun