Kuliah Perdana Sekolah Pemikiran Islam

Sekolah Pemikiran Islam (SPI) kembali membuka kelas singkat untuk memberikan wawasan keislaman guna membentengi setiap muslim dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang. Sekolah ini hadir sebagai bentuk aktif untuk mengkuatkan cahaya dakwah di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, sekolah ini juga diadakan untuk menguatkan aktivis muslim untuk siap dalam menghadapi tantangan dakwah yang semakin banyak dan berat.

SPI Jakarta membuka kelas perdana untuk angkatan kesebelas pada hari Rabu, 3 Febuari 2021. Perkuliahan dimulai pada pukul 18.30-21.00 WIB. Biasanya, perkuliahan diadakan secara offline. Namun, kali ini berbeda. Sesi kuliah perdana diadakan secara online, dikarenakan pandemic yang masih bekelanjutan demi mencegah dan memutus rantai virus covid-19. Walau secara online, antusias peserta terbilang aktif dan bersemangat dalam mengikuti kelas perdana tersebut. Adapun untuk peserta yang terdaftar di angkatan kesebelas ini berjumlah 86 orang.

Perkulian di SPI diadakan selama dua semester. Di mana di setiap semester akan diadakan 10 kali pertemuan. Jadi total pertemuan yang diadakan oleh SPI sebanyak 20 kali pertemuan. Adapun materi-materi perkuliahan yang diajarkan di SPI di antaranya Jurnalistik Dasar, Ghawzul Fikri, Konsep Diin, dan lain sebagainya.

Peraturan di SPI bisa dibilang ketat dan disiplin. Kepala Sekolah SPI, Akmal Sjafril sekaligus pemateri dalam kuliah perdana. "Batas maksimal ketidakhadiran di SPI tiga kali. Tiga kali tidak mengumpulkan tugas dianggap seperti satu kali tidak hadir. Maka, dua kali tidak hadir dan tiga kali tidak mengumpulkan tugas sama seperti tiga kali tidak hadir dalam perkuliahan. Bila tiga kali tidak hadir, maka peserta tidak bisa melanjutkan belajarnya di SPI," ujarnya.

Di akhir sesi kuliah, pemateri mengingatkan bahwa setiap peserta yang diterima di SPI, mereka termasuk dai. Di mana tugas dari seorang dai adalah mengajak setiap manusia untuk berbuat baik, terutama mengingatkan kepada kalangan terdekatnya.