Mohon tunggu...
Endri  Prasetyo
Endri Prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis (Khazanah Islam, Ekonomi dan Sastra)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Hikmah di Balik Belajar Bahasa Arab

2 Juni 2021   11:41 Diperbarui: 2 Juni 2021   13:12 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila kulit manusia adalah organ perasa yang paling sensitif. Maka, rasanya iman seorang muslim pun amat sangat sensitif akan kasus yang terjadi beberapa hari yang lalu. Masih ingatkah kita akan statement dari salah satu pemangku jabatan di negeri ini bahwa good looking adalah sumber radikalisme?

Pernyataan ini sempat viral di media-media di negeri ini. Baik di Instagram, Youtube, atau berita-berita online. Rasanya kita masih ingat akan pernyataannya bahwa dulu ia pernah menyampaikan akan larangan memakai celana cingkrang dan cadar di lingkungan ASN. Dan anehnya, ini terulang kembali. Ia menyatakan bahwa orang yang penampilannya terlihat apik dan pandai berbahasa arab seakan menjadi sarang radikalisme dan termasuk orang yang harus diwaspadai.

Padahal, good looking atau hafidz sendiri memiliki arti yang baik yaitu orang yang memiliki kepribadian baik. bukan hanya itu, ia juga memiliki kedekatan dengan kitabullah. Lalu, dimana celah yang harus diwaspadai? Bukankah orang yang dekat dengan al-Quran adalah orang yang baik? Sebagaimana Rasulullah sampaikan :"Sebaik-baiknya kalian adalah mereka yang belajar al-Quran dan mengajarkannya."

Tak hanya itu, bila orang-orang saat ini lebih gemar dan bangga dengan Bahasa Inggris. Maka, sebagai umat Islam pun kita memiliki kebanggaan yaitu bisa menguasai Bahasa Arab. Karena ini adalah bahasa al-Qur'an. Dengan menguasai Bahasa Arab, seorang muslim akan sangat mudah untuk menghafal dan memahami isi al-Quran.

"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya." (yusuf:2)

Bahasa Arab adalah bahasa yang sudah ada dari zaman Nabi Ismail as hingga saat ini. Bahasa ini pula memiliki beragam makna. Bahkan, Umar bin Khattab pernah menyampaikan bahwa "Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian." (Iqtidha' shiratal mustaqim 527-528 jilid I, tahqiq syaikh Nashir Abdul karim Al--'Aql)

Selain itu, salah satu imam fiqh, yaitu Iman As-Syafi'I berkata, "Siapa yang menguasai nahwu, dia dimudahkan untuk memahami seluruh ilmu." (Syadzarat ad-Dzahab, hlm. 1/321). Melalui pernyataan di atas, rasanya sudah jelas bahwa menguasai Bahasa Arab adalah keharusan. Bukan keterpaksaan. Bila belajar Bahasa Inggris harus rela untuk berjuang demi menggapai nilai duniawi. Lalu, mengapa berjuang untuk menggapai akhirat, rasanya amat berat?

Semakin tinggi jabatan seseorang, maka akan semakin kencang angin yang menerpanya. Itulah yang perlu diwaspadai. Terlebih saat ini, kita berada di akhir zaman. Segalanya seakan indah di awal. Namun, amat durjana di akhir. Teramat banyak petinggi-petinggi di negeri ini yang manis di lisan namun amat sangat ingkar untuk dikerjakan. Bahkan cenderung ditinggalkan. Maka, perkara ini pun telah Allah sampaikan dalam kitab-Nya.

"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras." (Al-Baqoroh:204)

Banyak yang pandai membuat janji, namun amat sulit untuk ditepati. Terlalu banyak duri untuk negeri ini, namun teramat sulit obat untuk mengobati. Yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Itulah yang terlihat dari negeri ini. Sudah saatnya kita saling membantu dan berbagi. Bukan hanya sebatas materi, tapi juga ilmu dan pengajaran akhlak dan budi pekerti agar bangsa ini memiliki akhlak yang terpuji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun