Suatu hari, seorang gadis cantik memakai kerudung hitam yang serasi dengan sepatu dan tasnya yang juga sama-sama hitam sedang duduk dengan gelisah di bawah pohon yang sangat rindang di sebuah taman. Suasananya yang tenang dan sejuk tak membuatnya tersenyum, karena ada hal yang sedang membebani pikirannya. Dia sedang menunggu Rangga kekasihnya yang tak kunjung datang. Sudang setengah jam ia duduk sendirian di sana, berkali-kali ia Alice melihat jam di tangannya. Alice mencoba menelepon dan mengirim sms namun taka da jawaban.
Alice: Mengapa Rangga belum datang? Apakah terjadi sesuatu padanya? (dalam hati ia bertanya-tanya).
Tak terasa sudah satu jam Alice menunggu tiba-tiba ia melihat Rangga di kejauhan sedang berjalan ke arahnya. Namun, Rangga tak sendirian.
Alice: Siapa gadis yang datang bersama Rangga? (dalam hati ia bertanya-tanya).
Rangga: Maaf aku terlambat (Sambil berjalan dengan raut wajah menyiratkan penyesalan).
Alice: Dari mana saja? Â Apa kamu tak tahu betapa Khawatirnya aku, setidaknya kamu mengabari aku akan datang terlambat. (dengan acuh tak acuh).
Rangga: Maaf Lice, Bunda meminta aku menjemput Miranda di bandara. Oh ya, kenalkan ini Miranda sepupu ku yang tinggal di Jakarta.
Alice: Alice (sambil mengulurkan tangannya).
Miranda: Mmmm (tampak angkuh).
Alice merasa tidak senang melihat tingkah sepupu Rangga yang sombong, apa lagi Rangga terlambat karena menjemput Miranda di bandara.
Rangga: Lice, pertemuannya kita lanjutkan besok aja ya, Miranda katanya mau istirahat.