Mohon tunggu...
Endang Noor Rachmat
Endang Noor Rachmat Mohon Tunggu... Alumni Ma'hadiyah 1980-1990

Endang Noor Rachmat adalah alumni Ma'hadiyah angkatan 1980-1990.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

80 Tahun Perjalanan Drs KH Saeful Azhar dalam Membangun Al-Basyariyah

7 September 2020   12:55 Diperbarui: 7 September 2020   21:14 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepulang dari Gontor,  karena merasa masih kurang, Buya muda, meneruskan pencarian ilmunya ke Tasikmalaya, lalu ia mendaftar dan diterima menjadi murid KH. Ruhiyat di Pesantren Cipasung, yang berlangsung selama dua tahun (1966 - 1968).

Memulai Perintisan Pesantren

Pada tahun 1968, sepulang dari Gontor dan Cipasung, Buya yang sudah beranjak remaja dewasa diasuh oleh pamannya (H. Syatibi), lalu mengaplikasikan ilmu yang didapatnya dari empat pesantren almamaternya, dengan mendirikan lembaga pendidikan & kursus Bahasa Arab di Kampung Cikungkurak, yang diberi nama "Darussalam" yang diambil dari nama pesantren Gontor. Selain itu, ia juga mengajarkan ilmunya di PGA Palgenep, yang diantara muridnya bernama Neneng Sumiatin (yang kemudian biasa dipanggil Umi Syaja'ah).

Sekira tahun 1968/69, H. Hidayat & Hj. Hafsah  yang menjadi jama'ah pengajiannya dan memiliki putri yang ayu & shalehah, lalu keduanya "mempromosikan" putrinya itu kepada Buya yang sudah tumbuh dewasa. Gayungpun bersambut, bibit cinta tumbuh pada keduanya, dan akhirnya Buya menikahi Umi dengan acara yang cukup sederhana.

Suasana belajar tahun 1990/koleksi pribadi
Suasana belajar tahun 1990/koleksi pribadi

Setelah menikah, dalam kesederhanaannya Buya & Umi bahu membahu dalam menggapai cita-citanya merintis pesantren seperti keempat pesantren besar almamaternya, Al-Jawami, Wali Songo, Gontor dan Cipasung.

Merasa kurang dari ilmu yang sudah diraihnya, pada tahun 1971, Buya memboyong Umi berguru kembali kepada KH. Muhammad Sudja'i di Pesantren Al-Jawami Cileunyi selama setahun, dan saat mondok di pesantren ini Umi mengandung anak pertama yang saat dilahirkan diberi nama Inna Siti Nurhasanah.

Berbarengan dengan mondok di Cileunyi, Buya meneruskan pendidikan formalnya di Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Gunung Jati yang dinahkodai oleh Prof. KH. Anwar Musadad, hingga dinyatakan lulus dan menyandang gelar sarjana.
Dengan bekal pendidikan yang "cukup" memadai, perintisan dan pengembangan pesantren ia lanjutkan. Untuk mendukung cita-cita dan menafkahi keluarganya, Buya diterima menjadi karyawan di Departemen Agama Kota Bandung dan aktif mengelola pendidikan di Masjid Agung Bandung. Selain itu, Buya juga menjadi dosen di beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.

Dewan Guru sedang mempersiapkan ujian pesantren
Dewan Guru sedang mempersiapkan ujian pesantren
Melanjutkan  Perintisan Pesantren

Berbekal mushala dan bangunan bilik bekas Pesantren Sirna Jaya peninggalan mendiang sang ayah dan H. Sadeli, yang menjadi orang kepercayaan kakek dan ayahnya, yang berdiri di atas lahan 50 tumbak tanah wakaf dari mendiang kakeknya (H. Basyari) yang terletak di sudut persimpangan Jalan Cibaduyut dan Jalan Kopo Kota Bandung, sekitar tahun 1973 perintisan pesantren dilanjutkan. 

Dengan keuangannya yang terbatas dan bantuan dari ibunya, Buya mulai membangun masjid dan ruangan untuk belajar. Kemudian Buya mendekati dan menghimpun para remaja dan pemuda sekitar untuk diajak belajar mengaji dan berorganisasi, para orangtua diajak mengikuti majlis ta'lim, dan diadakan pula pendidikan diniyah bagi usia dini, dan salahsatu santrinya Ust. Endang Suhendi, yang sekarang dipercaya sebagai Mudirul Ma'had putra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun