Tujuh tahun saya menjadi santri Al-Basyariyah, banyak pengalaman pendidikan, organisasi & pembinaan karakter dengan disiplin tingkat tinggi yang saya terima selama itu. Antara susah, senang, betah dan ingin pulang bercampur saya rasakan.
Dari itu semua, saya merasakan banyak manfaat kebaikan yang terpatri dalam setiap gerak langkah kehidupan di setiap lingkungan yang saya masuki.
Selepas mondok, saya melanjutkan pendidikan tinggi hingga mendapat gelar akademik Magister Pendidikan Islam, sebelum akhirnya diterima sebagai aparatur sipil negara.
Sumedang adalah kota kedua saya, dan disinilah saya merasakan betul hasil didikan Buya terutama tentang kemandirian dan disiplin di setiap sendi kehidupan, sehingga dalam berorganisasi saya dipercaya sebagai ketua Persatuan Guru PAI SMP se-Kabupaten Sumedang, dan dalam kedinasan saya ditugaskan sebagai pengawas.
Tentu, saya merasa bangga menjadi alumni Pesantren Al-Basyariyah, mudah-mudahan saya dapat menjaga nama baik Buya dan almamater sepanjang hayat, dengan menjalankan tugas besar ini secara amanah dan istiqamah. Terimakasih Buya atas didikannya, semoga Allah meridhai dan merahmati Buya sekeluarga, Aamiin!
(Ine Gantini; alumni santri TMI 1984-1991)
Irsyadat & Petuah Buya
Saat kami di pondok, setiap ba'da shalat Shubuh berjama'ah atau menjelang kepulangan, Buya selalu memberi irsyadatnya yang wajib ditulis oleh para santri. Diantara sekian banyak irsyadat itu, saya sajikan sebagian diantaranya, yaitu sebagai berikut:
- Pondok ini milik umat Islam; jika Buya mati pondok jangan ikut mati.
- Santri Al-Basyariyah harus siap memimpin dan siap dipimpin.
- Kalian  harus menjadi santri yang intelek, atau intelektual yang nyantri; Sarjana yang ulama, atau ulama yang sarjana.
- Santri Al-Basyariyah harus menjadi pemimpin mutaqin, mutafaqih fiddin, berbudi luhur, beramal ikhlas, terampil, dan berjiwa juang.
- Kalian jangan mencari kerja, tapi harus mampu menciptakan lapangan kerja.
- Kalian harus menjadi pelopor dan tampil dalam setiap panggung kebaikan.
- Janganlah berhenti sampai di sini! Pondok hanya memberi kalian kunci yang akan melipatgandakan kegunaannya untuk membuka pintu-pintu dalam kehidupan.
- Sudah banyak yang kalian terima, maka gunakanlah segala macam bentuk pendidikan di pondok ini yang sudah kalian dapatkan.
- Saatnya kalian berbuat dan saatnya kalian memberi. Maka kerja keraslah untuk memberi, sebab dengan memberi berarti kalian telah menerima dan mendapat khairunnas anfa'uhum linnas.
- Janganlah kalian lalai,  tetaplah belajar, ambillah  ilmu-ilmu yang belum kalian dapatkan di pondok ini, dan amalkanlah!
- Pendidikan yang dialami selama di pondok ini adalah sebuah proses menempa diri agar kita mampu menjadikan hidup ini lebih bermakna, berarti, dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan umat.
- Hidup ini hanya sekali, Â maka hiduplah yang berarti.
- Sejauh mana kita memandang, maka orang lain akan lebih jauh
memandang kita. - Biarlah santri kabur karena tidak kuat disiplin, asal jangan kabur
karena kesan pondok tidak disiplin. - Al-Basyariah adalah tempat orang-orang yang baik dan orang-orang yang
tidak baik yang ingin menjadi baik. - Mantapkan segala sesuatu yang sedang kau tempuh. Tempuhlah cita-citamu,
apapun yang akan terjadi, hadapilah. Kalau tidak kuat, mska hijrahlah supaya
tidak tersiksa. - Pemimpin yang sukses adalah orang yang dapat mengerakan orang lain dengan
telunjuknya untuk mencapai tujuannya. - Jangan takut hidup miskin. Kalau tak punya harta, milikilah jiwa juang. Dengan jiwa juang kalian akan
dapat berbuat seperti orang kaya atau jadi orang kaya. - Pondok akan maju jika sunah dan disiplin sepenuhnya telah
dihormati dan dikelola oleh santrinya sendiri. - Kalau dimarahi oleh guru, diamlah.
- Kalau kita sudah dalam keadaan panik dan sibuk, maka kita berjalan seperti
meluruskan benang kasut, kalau itu sudah dilakukan akan terlatih
ketekunan dan kewaspadaan. - Barangsiapa takut kehilangan santri dalam menegakan disiplinnya, maka justru akan kehilangan santri.
- Disiplin itu tidak enak, tapi lebih tidak enak lagi kalau tidak ada disiplin. Disiplin tanpa hukuman, bagaikan ular tak berbisa.
- Berjasalah pada pondok, namun jangan sekali-sekali minta jasa.
- Kebosanan dalam kebebasan lebih menyakitkan dibanding kejenuhan
dalam disiplin. - Biar santri tiggal satu akan kudidik sampai sukses. Biar santri kabur  karena kesan pondok disiplin daripada kabur karena tidak disiplin.
- Banyak mendengar, banyak melihat, banyak membaca maka akan
menambah pengetahuan. - Guru yang baik adalah guru yang menambah terus ilmunya.
- Perjuangan tanpa pengorbanan tidak akan berhasil.
- Apapun yang kau lihat, yang akan kau temukan, yang kau rasakan,
yang kau dengar, yang kau baca, dan yang terjadi di pondok ini adalah sebagai
pelajaran, pendidikan dan latihan hidup. - Seorang pemimpin yang baik, jika dia tahu semua kelemahan yang dipimpinnya.
- Cara Buya mendidik orang, semakin tinggi maka akan semakin keras.
- Tidak berhak santri mengeavaluasi kyai, tapi masyarakatlah yang akan mengevaluasi kyai, jika tidak maka kejadianlah yang akan mengevaluasinya.
- Sekalipun kamu pintar dan banyak ilmu tapi akhlak tidak benar, maka tidak akan
dibutuhkan orang. - Bangun pagi adalah kunci Al-Basyariyah untuk dihargai orang.
- Kalau kau menjadi pemipin, maka perhatikan orang yang engkau urus.
- Segala kepemimpinan Buya cukup kau jadikan contoh jika Buya telah
mati. - Catatlah apa yang kau dapatkan, niscaya kau akan menjadi manusia sukses.
- Suksesnya seseorang karena ia mau mencatat, dan gagalnya seseorang karena ia tidak mau mencatat.
- Kalau ingin hidupmu maju maka engkau harus banyak mendengarkan
omongan orang tua.
Inilah sebagian Irsyadat Buya yang sempat saya kumpulkan, serta mudah-mudahan menjadi bekal para santri untuk berjuang dan berkarya di tengah-tengah masyarakat.
Aamiin Ya Rabbal 'alamiin...!