"kayak gak pernah di perhatiin aja. Playboy kampus kok kurang perhatian, hahaha" Ejek ku.
"kamu memang suka menarik kesimpulan sendiri. Aku bukan playboy tahu..., kan cintaku hanya untuk mu, hehehehe"
"udah sana pulang, ngehalu aja terus. Hahahahaha."
"okay, good bye nona cerewet." Rezki pun berlalu dengan motornya.
Sesampainya di perpustakaan, karena ini masih pagi terlihat hanya beberapa mahasiswa yang sedang membaca buku dan satu staff yang sedang sibuk mengurus data peminjaman buku. Aku mengambil sebuah novel, yang beberapa hari lalu belum selesai ku baca. Keasyikan membaca buku. Sampai aku tidak menyadari ada seseorang yang mendekati.
"hei, boleh ku pinjam penamu?."
"hah." Sejenak aku terdiam. "bo..boleh. Tunggu bentar ya." Â (sembari memberikan pena), seketika aku gagu.
"makasih ya, nanti ku kembalikan." Bumi tersenyum manis.
Entah, mimpi apa aku malam tadi. Sehingga pagi ini aku bisa melihatnya kurang dari sepuluh langkah.
Jarak terdekatku hanya sepuluh langkah darimu.
Namun hari ini, tuhan memberi ku lebih. Aku seolah di izinkan untuk mendekat.
Kamu seolah paham, bahwa aku begitu menginginkan.
Kekaguman yang ku simpan diam-diam, ternyata menyuburkan cinta dalam-dalam.
Aku tak pernah memiliki keberanian lebih untuk mengatakan.
Bukan tersebab tak ingin mengusahakan. Namun kamu terlalu luar biasa untuk ku cintai dengan biasa. Dua tahun sudah, aku tak pernah berniat menenggelamkannya. Ku simpan saja.Entah ini perihal waktu atau takdir. Bagiku kamu penguat dititik nadir.
Catatku di buku harian.
Dua tahun kemudian...
Hari ini mentari bersinar dengan teriknya. Panasnya menyengat kulit. Empat tahun sudah mengenyam pendidikan di jurusan sastra bahasa Indonesia. Hari ini aku sidang skripsi. Ujung dari batas untuk mulai masuk ke gerbang perjalanan berikutnya. Kulihat, pagi-pagi sekali ibu, ayah sudah siap untuk mendampingiku sidang skripsi.
Terlihat wajah sumringah ayah dan ibu. Mereka menunggu di luar sidang dengan sabar dan penuh kecemasan, karena hari ini merupakan penentu, berhasil atau tidaknya aku dalam belajar. Aku pun keluar dari ruang sidang skripsi.