Mohon tunggu...
Endang Mahrumiyati
Endang Mahrumiyati Mohon Tunggu... Guru - Guru yang belajar semangat

Semangat dan sukses selalu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Nabi Muhammad SAW

25 Oktober 2021   04:53 Diperbarui: 25 Oktober 2021   05:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, apa yang diajarkan oleh guru hendaknya hal yang sifatnya benar atau bukan salah atau bahkan hoaks di dalamnya. Sehingga dengan guru memiliki sifat Shidiq secara langsung maupun tidak langsung, guru juga berkarakter benar dan jujur, yang oleh Mahatma Gandhi dikatakan bahwa inti dari moralitas adalah kejujuran.

Sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW selanjutnya yang patut diteladani guru adalah sifat amanah atau sifat dapat dipercaya. Mengapa sifat amanah sangat penting bagi guru? Sesuai dengan tupoksi guru dalam undang-undang, yaitu mendidik dan mengajar siswa, tidak mungkin seorang guru dalam mendidik siswanya asal didik, atau melakukan malpraktik dalam pendidikan. Tidak mungkin pula, seorang guru dalam mendidik siswanya hanya asal masuk (asma) ataupun bentuk kelalaian lainnya.

Oleh sebab itu, sikap amanah penting bagi guru. Karena dengan guru memiliki amanah yang baik, guru dalam mendidik siswa pasti akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya, guru juga akan memberikan pelayanan prima kepada siswa. Selain itu, guru juga sadar bahwa siswa adalah mendidik siswa adalah salah satu jalan untuk menggapai ridho Allah SWT sebagai bentuk menjalankan amanah dari orang tua untuk mendidik siswa menjadi generasi yang unggul dan bermoral.

Sifat selanjutnya adalah tabligh atau menyampaikan. Sebagaimana Nabi Muhammad dalam mendidik kaumnya menjadi generasi bermoral, guru hendaknya juga menyampaikan atau mendidik kebaikan terhadap anak didiknya. Guru hendaknya juga menjadi teladan bagi siswanya.

Apalagi tidak semua siswa mempunyai latar belakang sama antara satu dengan yang lainnya. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi guru untuk menjadi teladan keberagaman siswa. mulai dari kecerdasan yang beragam, sampai latar belakang keluarga yang beragam pula. Di sinilah peran guru dalam membentuk jiwa tangguh siswa dengan cara menyampaikan kebenaran dan menunjukkan keteladanan kepada siswa. Dengan harapan, di masa mendatang siswa bisa lebih percaya diri dan yakin akan manfaatnya terhadap sesama.

Sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW selanjutnya yang wajib diteladani guru adalah fatonah atau cerdas. Ya, guru harus cerdas! Artinya seorang guru harus cerdas dalam mengenali karakter siswa. Dengan sikap cerdas, guru juga akan lebih bijak, dan hati-hati dalam mendidik siswanya. Dengan cerdas pula, guru juga akan mampu meningkatkan kompetensi yang dimilikinya untuk kemudian disampaikan kepada siswanya.


Selain itu, dengan sikap cerdas, guru juga bisa menjadi penyelam yang baik bagi siswa. Guru juga sadar, bahwa kecerdasan siswa juga beragam atau siswa tidak hanya cerdas intelektual saja. Tetapi guru sadar bahwa siswa juga memiliki kecerdasan majemuk, mulai dari kecerdasan matematic logic, linguistik, spacial, intrapersonal, interpersonal sampai kecerdasan naturalis.

Banyak manfaat positif yang diperoleh guru jika guru bisa meneladani sifat wajib Nabi Muhammad SAW tersebut. Diantaranya adalah guru lebih mudah dalam membentuk siswa menjadi generasi tangguh karena guru sudah memiliki model yang tepat dalam mendidik siswa.

Manfaat kedua, guru mampu menginspirasi siswa untuk selalu menjadi teladan bagi diri, keluarga dan temannya lingkungannya. Sehingga, dengan adanya dampak saling teladan berketaladanan ini harapannya karakter tangguh siswa  terbentuk dan siswa mampu menjadi inspirasi bagi siswa lainnya.

Manfaat yang ketiga adalah tujuan nasional bangsa Indonesia akan tercapai. Mengapa demikian? Ini dikarenakan dengan adanya dampak langsung yang ditimbulkan dari sikap keteladanan guru dan siswa, budaya positif bangsa terbentuk. Sehingga suasana kondusif dalam bernegara dan bermasyarakat juga tercapai.

Dibutuhkan keseriusan dan komitmen dari guru dan stake holder terkait agar keteladanan positif tersebut agar bisa menjadi budaya luhur tiap elemen masyarakat. Dan sesuai dengan tema HGN "Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Guru"  tahun ini, guru benar-benar bisa menjadi teladan bagi sesama dengan pemodelan dan praktik yang baik dalam kesehariannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun