Belajar Dari Nabi Muhammad SAW
Presiden Joko Widodo berharap peringatan Hari Guru nasional dan HUT Ke-72 PGRI menjadi momentum berbenah untuk menyiapkan generasi yang tangguh karena guru dinilai penting dalam pembangunan bangsa, Namun, untuk membentuk generasi tangguh diperlukan juga guru yang berjiwa tangguh. Artinya guru yang mau menempa diri, mau meningkatkan kompetensi diri, dan mau belajar untuk kemudian mau menularkan dan membaktikan dirinya untuk kepentingan perserta didik khususunya dan pendidikan pada umumnya.
Selain itu, dibutuhkan pula guru tangguh yang mempunyai jiwa keteladanan pada diri guru tersebut. Lalu, jiwa keteladanan bagaimana yang dibutuhkan guru agar bisa membentuk generasi tangguh di masa mendatang?
Keteladanan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi dan rosul yang diutus oleh Allah SWT di jazirah arab, tentu sudah dibekali dengan ilmu dan pengetahuan akan kondisi masyarakat arab dan sebagainya yang manfaatnya untuk memudahkan Nabi Muhammad SAW dalam mendidik kaumnya dari zaman jahiliah atau zaman kebodohan ke zaman yang lebih beradab.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Nabi Muhammad SAW memiliki empat sifat utama, di mana sifat tersebut sudah terbukti kebenarannya membentuk generasi tangguh yang mampu menjadi penerus Nabi Muhammad SAW dalam mendidik kaum arab jahiliah setelah beliau wafat.
Adanya generasi khulafaur rasyidin, dengan sahabat Abu Bakar Ash shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib sebagai penerus nabi, adalah salah satu bukti generasi tangguh hasil didikan Nabi Muhammad SAW yang mampu menjadi penerus nabi dalam dakwah memerangi segala bentuk kejahiliyahan atau kebodohan masyarakat arab waktu tersebut.
Guru, sebagai pendidik yang berperan penting dalam membangun jiwa generasi penerus bangsa hendaknya juga bisa meneladani nilai-nilai positif sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW tersebut.
Apalagi dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikatakan, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Oleh karena itu, sudah menjadi ketentuan wajib bagi guru untuk menjadi guru profesional yang kompeten dan tangguh serta memiliki jiwa keteladanan sifat-sifat utama nabi Muhammad SAW, yang meliputi sifat shidiq, amanah, tabligh, dan fatonah.
Sifat yang pertama adalah Shidiq atau benar. Seorang guru, jika menginginkan peserta didiknya menjadi generasi yang tangguh dan tahan banting terhadap segala bentuk paparan karakter negatif, guru hendaknya juga memiliki sifat dan karakter shidiq di dalamnya.