Mohon tunggu...
endah septi
endah septi Mohon Tunggu... -

insan intelektual

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menelusuri Keadilan

28 Maret 2011   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

memang saat ini negara Indonesia merupakan negara demokrasi namun untuk masalah keadilan tetap saja susah untuk dicari. Dewasa ini Keadilan hanya untuk yang memiliki uang sedangkan untuk yang tidak memiliki uang, jangan harap akan dapat merasa keadilan. memang bebagai upaya pemerintah telah digalakkan dalam berbagai programnya untuk pemerataan keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia namun pada prakteknya hal yang diinginkan belum terwujud secara maksimal. Sebenarnya saya agak sedikit miris dengan kejadian malpraktek di Palembang yang dilakukan oleh seorang dokter mata yang berada dibawah sebuah instansi rumah sakit didaereah tersebut. Mungkin saya tidak bisa memerinci tentang kejadian tersebut secara detail namun pada intinya saat si korban menggugat doter dan rumah sakit ke pengadilan, korban tersebut kalah. Namun korban merasa tidak adil dengan keputusan tersebut dan dia mengajukan kasasi dan akhirnya dia menang. Namun setelah memenangkan kasus tersebut pihak rumah sakit dan dokter tidak juga mebayar uang ganti rugi, dan pihak aparat juga terlihat melindungi instansi tersebut dikarenakan tidak ada ketegasan didalamnya. Sungguh Ironis melihat kenyataan tersebut, sulit sekali untuk mewujudkan sila kelima, yaitu "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia".

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun