Kejaksaan RI Rayakan HUT Diiringi Deretan Prestasi

Penulis : Enceng Muhamad Asikin

Semarang-Hari ini 2 September 2025 kejaksaan republik Indonesia merayakan hari lahirnya yang ke-80. Momentum ini menjadi kesempatan untuk merefleksikan Perjalanan panjang lembaga penegak hukum sekaligus menegaskan kembali komitmen dalam memberikan pelayanan hukum yang profesional, modern, dan berintegritas.
Selama kurun 2024 hingga pertengahan 2025, kejaksaan RI mencatat sejumlah capaian penting di berbagai bidang. Dalam penanganan perkara korupsi, kejaksaan melalui Jaksa Agung muda pidana khusus berhasil menangani lebih dari 2000 perkara dengan total penyelamatan kerugian negara mencapai Rp44,13 triliun. Selain itu, program tangkap buron atau tabur juga berhasil mengamankan 82 buronan sepanjang 2024.
Tidak hanya itu, bidang perdata dan tata usaha negara (Datun) juga menunjukkan kinerja signifikan. Sepanjang 100 hari pemerintahan baru, kejaksaan berhasil menyelamatkan keuangan negara senilai Rp2,04 triliun serta memulihkan aset hingga Rp2,44 triliun, melampaui target awal.
Dari sisi pengelolaan anggaran, kejaksaan mencatat realisasi anggaran 2024 sebesar 97,4 persen dari total Rp19,1 triliun, sekaligus menyumbangkan PNBP senilai Rp2,02 triliun, melebihi target yang ditetapkan. Laporan keuangan kejaksaan juga kembali meraih predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) Dari BPK untuk ke delapan kalinya secara berturut-turut.
Bidang pendidikan dan pengembangan SDM juga tak kalah membanggakan. Badan pendidikan dan pelatihan atau bah Diklat kejaksaan mencetak prestasi dengan menyertifikasi lebih dari 28 ribu Aparatur sipil negara (ASN) pada 2024, Jauh diatas target yang ditetapkan.  Selain itu, sejumlah program beasiswa S2 dan S3, serta kerja sama pelatihan dengan lembaga internasional, turut memperkuat kompetensi Jaksa di bidang ham, fair trial, hingga penanganan penyandang disabilitas. Memasuki 2025, kejaksaan RI menetapkan delapan program prioritas hasil rapat kerja nasional, di antaranya penguatan single prosecution system, Penindakan korupsi sektor strategis, optimalisasi pemulihan aset, digitalisasi layanan hukum, hingga peningkatan integritas dan profesionalisme jaksa.
Dengan tingkat kepercayaan publik yang kini mencapai 76 persen, kejaksaan RI diharapkan terus menjaga konsintensi dan inovasi, Sehingga mampu menjadi Institusi penegak hukum yang dipercaya masyarakat sekaligus pilar penting dalam menjaga keadilan di Indonesia.