Mohon tunggu...
M Akhsanul Akhlaq
M Akhsanul Akhlaq Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Email : akhlaqmuhammad100@gmail.com Instagram : @akhsan_al454 Nomor wa : 088808931161 Kini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah Jakarta Motivasi menulis adalah menciptakan karya yang dapat dikenang oleh sejarah dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Pemasaran Daring (Digital Marketing)

12 Januari 2021   19:51 Diperbarui: 22 Januari 2021   11:10 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Latar Belakang

Perkembangan teknologi berjalan selaras dengan perkembangan zaman. Artinya bahwa setiap perubahan waktu ditandai dengan kemajuan suatu teknologi. Berdasarkan sumber Population : United Nation, pada Januari 2020 di Indonesia total jumlah penduduknya adalah 272,1 juta sedangkan jumlah pengguna handphone mencapai 338,2 juta. Hal ini menimbulkan suatu paradigma pemikiran bahwasanya kemungkinan yang terjadi adalah satu orang dapat memiliki 2 atau lebih handphone. 

Isi Pembahasan

Apabila melihat potensi pengguna handphone berdasarkan data dari sumber tersebut, maka disimpulkan dari seluruh jutaan penduduk memiliki jejaring komunikasi yang praktis. Hanya saja bagaimana cara kita memanfaatkan potensi tersebut. Untuk dapat mengetahui potensi tersebut dibutuhkan langkah yang diringkas menjadi Amati,Tiru,Modifikasi (ATM) :

1. Amati

Dalam tahap amati terdapat proses identifikasi baik meliputi identifikasi barang, nilai pemasaran, profil konsumen, praktek pemasaran, dll. Semua hal tersebut perlu dilakukan identifikasi untuk menentukan langkah/tahap yang cocok untuk pemasaran. Sehingga konsumen dapat menerima dengan baik barang tersebut dan terdapat nilai timbalbalik atau feedback yang baik oleh konsumen. 

2. Tiru

Meniru berbeda halnya dengan menjiplak atau copy paste. Perbedaanya adalah barang output yang dihasilkan, apabila meniru barang yang dihasilkan tidak sama persis dengan barang yang ditiru. Hal ini karena sudah ditambahkan dengan unsur kreativitas yang kita miliki. Namun apabila menjiplak sama halnya kita mendaur ulang produk milik orang tersebut, akan tetapi beda produsen saja. Hal ini perlu diperhatikan karena sangat berbahaya, jangan sampai kita menyesal dalam buih penjara. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 dijelaskan tentang bentuk pelanggaran hak cipta disertai hukumannya. 

3. Modifikasi

Dikutip dari situs Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), modifikasi adalah cara mengubah bentuk sebuah benda dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya. Ketika berbicara modifikasi samahalnya berbicara dengan unsur kreativitas diri. Sebelum itu kita harus menganalisa apa sajakah unsur penting untuk membangun kreatiftas. Berikut unsur-unsurnya :

a. Kemampuan Berpikir Kritis

b. Mengolah Keterbukaan

c. Keberanian dalam Mengambil Resiko

d. Mendorong Sinergi

Setelah melakukan identifikasi potensi yang disingkat dalam ATM, lalu kita menentukan platform pemasaran yang akan digunakan.

Dalam hal ini penulis memilih platform digital disebabkan oleh berbagai hal berikut : 

1. Pengguna handphone di Indonesia lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya.

2. Jumlah pengguna internet dan media sosial di Indonesia lebih dari separuh penduduk Indonesia

3. Dalam sehari masyarakat Indonesia menghabiskan 8 jam untuk menggunakan internet, 3 jam 30 menit menggunakan media sosial, dan 3 jam menonton tv.

Kesimpulan

Atas dasar perbandingan angka peluang penggunaan platform digital dibandingkan non digital, maka penulis menyarankan kepada para pegusaha untuk memilih platform digital sebagai alternatif pemasaran produknya.

Terimakasih atas perhatiannya

Sekian...

Kritik,Komentar dan Likenya hehehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun