Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajahi Keistimewaan Purwakarta

26 September 2022   17:31 Diperbarui: 2 Oktober 2022   18:30 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun bapak tersebut tidak hanya pandai membuat wayang. Dia juga membuat beberapa souvernir dari tempurung kelapa dan bambu yang dijual cukup murah. Ada gelas bambu hanya sepuluh ribu saja. Kerajinan tangan lainnya adalah gayung dan teko tempurung kelapa. 

Sate Maranggi

Apalah artinya ke Purwakarta kalau tidak makan sate Maranggi. Kami pun dibawa ke kampung Maranggi Plered untuk makan siang dengan sate Maranggi. Lokasinya ada di sebelah stasiun Plered.

Sate Maranggi (dok.pri)
Sate Maranggi (dok.pri)

DI sini berjejer para pedagang sate Maranggi. Kami mengikuti pilihan panitia di sebuah kedai yang ada di tengah-tengah. Kami duduk lesehan dan menanti pesanan. Semua lahap memakan sate Maranggi dengan nasi timbel. Kami berebut menghabiskan sate Maranggi. Memang rasanya lezat dan maknyus. Selain sate, kamu juga mencicipi semangkuk sup tulang. 

Keramik Plered


Nah, sejak dahulu Plered terkenal sebagai penghasil keramik. Almarhumah ibu saya pernah membeli guci besar hanya Rp.50.000,-. Padahal sekarang harganya ratusan ribu Rupiah. Kebetulan kami diajak ke tempat pembuatan keramik Plered. 

Di galeri keramik, terdapat banyak contoh produk keramik. Ada patung, pot bunga, meja, kursi dan sebagainya. Pak Jujun Junaedi memberikan keterangan tentang pembuatan keramik di Plered ini. Menurut dia, keramik Plered dikirimkan ke berbagai daerah, termasuk ibukota. Ada juga yang sudah sampai ke mancanegara. 

Pot keramik (dok.Ony Jamhari)
Pot keramik (dok.Ony Jamhari)

Berada di pusat keramik tidak disia-siakan oleh mas Ony. Dia langsung berbelanja beberapa pot bunga yang  besar. Memang ketua Koteka ini gemar menata rumah dan menanam bunga. 

Namun kami, kaum wanita yang biasanya tergiur dengan barang-barang seperti ini harus menahan diri. Soalnya membawa keramik cukup berat, tak mungkin jika nantinya menggunakan angkutan umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun