Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga yang Berguguran

23 September 2021   21:29 Diperbarui: 23 September 2021   21:35 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bunga (dok.twitter/@imot2s

Masih ingatkah engkau pada bunga yang berguguran di sepanjang jalan? Kita akan berjalan perlahan agar bisa menghirup keindahan. Terkadang bunga-bunga itu kau raup dan kembali taburkan. Dan aku selalu menyambut dengan senyuman.

Masih rindukah engkau pada bau rerumputan. Ketika tanah menjadi basah karena derasnya hujan. Betapa nikmatnya melihat engkau bergulingan. Meski akhirnya bajumu penuh dengan dedaunan.

Tetapi kini bunga-bunga telah meranggas. Setiap jengkal tanah diselimuti aspal panas. Pepohonan tak mampu meretas. Hanya tertinggal jejak kenangan di tapal batas.

Kala air menggenang hingga di jalan-jalan. Aku hanya bisa mengenang dengan penuh penyesalan. Aku tahu, bukan bumi bumi yang penuh kemarahan. Tetapi kita yang lupa menjaga sebagai titipan.

Di mana engkau ketika matahari terik tak tertahankan? Kemana engkau saat rumah-rumah hilang dari pandangan? Aku kini sendirian. Berusaha berteriak kencang, tapi tak ada yang mendengarkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun