Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Resolusi Kocak 2017: Menjadi Istri Donald Trump

31 Januari 2017   20:47 Diperbarui: 31 Januari 2017   21:01 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya Trump mencurigai tindak tandukku. Tahu-tahu ada petugas imigrasi yang menerima perintah untuk mendeportasi aku. Wah apa boleh buat. Aku terpaksa kembali ke tanah air dengan tangan hampa. rencanaku terhenti begitu saja. Duh, pasti aku bakal di black list sama trump, tidak bisa kembali ke AS.

Uring-uringan aku menjalani hidup yang membosankan di tanah air. Soalnya negeri ini kurang seru, sesama saudara malah berantem sendiri. Coba kalau berani, melawan Trump di sana supaya tidak semena-mena sama negara-negara muslim. Ya udah, tambah pusing aku melihat tingkah laku orang-orang Indonesia yang keblinger dan sok pintar. Aku lebih suka menonton CNN ketimbang TV Oon dan sejenisnya.

Pada suatu hari, ada berita yang sangat menghebohkan dari Amrik. Berita ini menjadi sangat viral, baik di medsos maupun media massa dalam dan luar negeri. Melanie mengajukan permohonan cerai sama si Trump. Wah, belum ada sejarahnya Presiden AS digugat cerai oleh First Lady. Aku terpana, jangan-jangan melanie mempraktikkan apa yang aku ajarkan. Ah, tapi aku gak usah ge-er dulu deh, ikuti saja beritanya.

Berhubung suasana ibukota semakin memanas, aku berlibur saja ke Bali. Setidaknya di sana minim konflik horizontal.  Masih ada kehidupan Pancasila di sana. Maka meluncurlan aku ke Bali dan menikmati keindahan pantainya. Di sana aku juga bertemu dengan beberapa kompasianer dari Bali, ber haha-hihi bersama mereka. Lumayan, hilang depresi karena bisa berkumpul dengan teman satu imajinasi.

Suatu pagi, ketika aku sedang menyusuri pantai, tak jauh dari hotel berbintang lima aku seperti melihat sosok perempuan yang aku kenal. Kok kayaknya seperti Melanie Trump. Masa iya dia ada di sini? aku kucek-kucek mata, ternyata memang mirip dia. Perempuan itu juga menoleh, ternyata memang Melanie. Dia bahkan menyeru memanggil namaku. Segera saja aku mendatanginya. kami berpelukan seperti sahabat lama yang baru bertemu.

"Eh, aku mengikuti saranmu lho. Aku mau cerai dari Trump," bisik Melanie.


"Emang dia mau?" tanyaku.

'Nggak sih, tapi aku tetap ngotot".

Belum selesai kami bicara, tiba-tiba kami dikelilingi empat orang laki-laki bertubuh tinggi besar. Aku pikir pengawal Melanie, tapi tampaknya dia juga terkejut. Mereka menyuruh kami mengikuti mereka. kami dipaksa naik mobil yang melaju cepat ke  bandara. Di sana sudah menunggu pesawat jet pribadi milik Donald Trump. Aku mengenali lambang yang ada di badan pesawat. Wah, aku digelandang ke AS bersama lady first AS.

Sesampai di sana, tidak ada sambutan dari manusia Joker itu. Kami kembali naik mobil mewah langsung ke Gedung Putih. Di sebuah ruangan, Trump sudah menunggu, ia berdiri membelakangi.  Kami melihat punggungnya yang kaku menahan amarah. Lalu dia berbalik sambil memuntahkan kata-kata kasar seperti rentetan peluru.

Anehnya, Melanie tidak tampak ketakutan. Ia berkacak pinggang melawan dengan teriakan  dan jeritan. Trump kalap, hampir membanting meja. Aku hanya menonton sambil berdebar-debar. Lantas Melanie lari ke kamarnya. Aku tersadar ditinggal sendiri bersama manusia masam ini. Lama kami bertatapan. Aku membaca basmalah sebanyak mungkin. Hanta Tuhan yang bisa menundukkan hati siapapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun