Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berburu Diskon ala Mahasiswa Jerman

3 Januari 2013   22:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Winter Sale Esprit 2013, Jerman. Yang sempat kuambil hari ini 05-01-2013"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="213" caption="Winter Sale Esprit 2013, Jerman."]

[/caption]

Banyak orang yang bilang bahwa Jerman adalah surganya para pelajar/mahasiswa. Selain kualitas pendidikan yang baik juga biaya pendidikan di Jerman bisa dikatakan terjangkau, seperti sekarang s1-s3 dikenakan biaya masih dibawah 250 euro (tidak sampai 3 juta-an rupiah) persemester termasuk tiket gratis satu negara bagian. Namun, yang jadi masalah adalah, biaya hidup yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tanah air. Sebut saja imigrasi Jerman mematok 600-an euro (8 juta-an rupiah lebih) perbulan harus ada di rekening seorang mahasiswa asing di sini, sehingga bisa mendapatkan visa pelajar. Walau nyatanya, kita masih bisa menekan biaya tersebut dalam penggunaannya sehari-hari. Untuk saya sendiri, hidup di Berlin atau Dresden, saya masih bisa berhemat sampai sepertiganya (ini tergantung kotanya juga). Selanjutnya, bagaimana caranya? Itu yang penting diketahui.

Datang ke Dresden pertama kali sebagai mahasiswa, dengan biaya sendiri, saya sudah mulai memikirkan bagaimana cara untuk berhemat. Ada dua hal yang tidak bisa dihemat, biaya asrama dan asuransi. Walau asrama sendiri kita masih bisa pilih yang harganya lebih murah, namun anggap saja adalah tetap karena tagihan bulanan untuk asrama akan selalu ada. Selain itu, kita juga wajib memiliki asuransi karena syarat mengajukan visa sendiri harus ada kepemilikan asuransi. Disamping kedua hal ini, maka kebutuhan lainnya, semisal biaya bulanan telepon dan belanja rutin (makanan) atau tidak rutin (pakaian) bisa dihemat.

Setelah beberapa bulan tinggal di Jerman, saya mulai paham tentang cara berbelanja hemat. Untuk belanja makanan misalnya; saya akan mencari produk yang sedang dalam penawaran harga khusus (diskon), biasanya akan diberi label merah atau kuning tergantung tokonya. Tiap minggu, produk-produk  diskon ini pun akan beda-beda disetiap toko. Tinggal mencari tahu saja barang yang kita butuhkan kalau ada tujuan berhemat. Jangan khawatir, barang diskon bukan berarti tidak bagus kualitasnya atau sudah mau expired, jenis ini penawarannya masih beda lagi (biasanya akan lebih murah). Karena itu, bahkan saya sering menyiapkan stok untuk beberapa kali pemakaian kalau memang barang yang sering dipakai itu lagi diskon, misalnya beras atau minyak goreng demikian juga keperluan mandi.

Selain kebutuhan makanan, perlengkapan musim dingin adalah kebutuhan yang sangat penting di negeri empat musim ini. Pertama kali saya datang ke Jerman, tahun 2005, bahkan pernah minus belasan  derajat celcius. Bisa dibayangkan, bagaimana pentingnya pakaian musim dingin disaat seperti itu. Seperti kita ketahui bahwa material untuk pakaian musim dingin adalah khusus, maka harga-harga pakaian musim dingin juga cukup mahal. Untuk itu, menunggu winter sale, seperti sekarang adalah jawaban nya buat saya.

Winter Sale! Toko-toko di Jerman sudah resmi menggantungkan tulisan itudi etalase setelah libur Natal beberapa hari lalu. Memberi diskon adalah salah satu cara toko-toko tersebut untuk memutar barang; menghabiskan barang musim dingin dan bersiap untuk mengisi barang-barang musim semi. Karena itu, diskon yang dimaksud memang bukan berarti kondisi barangnya cacat atau modelnya sudah bertahun-tahun tapi semata karena masalah waktu. Dan kalau dipikir-pikir lagi, sekarang juga masih musim dingin, sehingga, kalaupun perlengkapan musim dingin baru dibeli, tentu masih bisa digunakan dua bulan kedepan dalam fungsi yang sama padahal harganya sudah jauh berbeda. Dan inilah yang saya maksud menunggu musim diskon, bahwa musim seperti ini bisa menjadi waktu yang tepat mempersiapkan perlengkapan untuk musim dingin mendatang. Ini adalah catatan yang perlu ditandai bagi para mahasiswa yang ingin berhemat seperti saya di negara ini.

Untuk pakaian dan sejenisnya, saya ada dalam lingkupan orang-orang yang memilih untuk memiliki satu barang tapi berkualitas daripada menyimpan beberapa pilihan tapi kurang terjamin kualitasnya. Kualitas yang saya maksud mengacu pada ketahanan barang dan kenyamanannya dipakai. Saya sama sekali tidak fanatik dengan merek, yang saya temukan hanyalah, uang yang saya gunakan sering berujung sama jika kita membeli barang yang harus cepat ganti, padahal disatu sisi, saya sering mengorbankan rasa nyaman ketika menggunakan. Tidak bisa dipungkiri memang bahwa pemikiran masalah kualitas ini cenderung membuat saya harus bersedia membayar sedikit lebih mahal.

Namun hal yang mengejutkan buat saya, setelah di Jerman, dimana ketika saya harus mengontrol pengeluaran sebaik mungkin, justru saya sering mendapatkan barang yang saya inginkan dalam harga yang lebih murah. Caranya bersabar, tunggu masa diskon besar-besaran, winter sale atau summer sale.

Musim-musim diskon memang menggoda, sekaligus ditunggu banyak orang untuk bisa mendapatkan barang-barang yang disukai dengan harga miring. Bisa dipastikan bahwa musim diskon seperti saat ini toko-toko akan kembali ramai setelah kesibukan memilih hadiah Natal di minggu-minggu sebelumnya. Tidak hanya wanita namun para pria juga menyukai musim diskon yang bahkan bisa memberi potongan sampai 50% dari harga asli untuk jenis barang yang kita inginkan. Terkadang ketika sudah menjelang penghujung masa diskon, sering didapati barang di diskon sampai 75% namun biasanya kendalanya adalah ukuran.

Untuk mencegah belanja diluar kebutuhan atau target, biasanya sebelum pergi berbelanja saya akan membuat catatan kecil tentang kebutuhan-kebutuhan apa saja yang perlu dibeli. Termasuk merencanakan jumlah uang yang akan saya gunakan, biasanya untuk ini, saya menyiapkan uang cash.

Saya selalu memanfaatkan masa diskon untuk berbelanja, baik makanan ataupun keperluan lainnya. Untungnya, diskon di sini tidak berarti konotasi negatif, karena barang jelek atau hampir expired. Sehingga memang terasa sangat menguntungkan buat seorang mahasiswa atau siapapun juga yang ingin berhemat. Disamping itu, toko-toko di Jerman sangat melindungi pembeli. Disini tidak berlaku „barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan.“ Sejauh tidak ada unsur kesengajaan, maka ketika kita menemukan ketidakcocokan, bawa saja bon pembelian lalu tukar atau kembalikan barangnya.

Belanja di saat diskon? Kenapa tidak? Selamat berburu diskon di toko-toko makanan! Selamat menikmati winter sale nya! Bagi para mahasiswa di Jerman, semoga masih tetap bisa berhemat dan menyimpan sepertiga uang tabungannya.

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Salah satu produk Esprit, yang turun harga dari 99-an euro. Biasanya, produk Esprit tidak memberi diskon yang jauh dari harga asli."][/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Untuk Zara, mereka cukup bermurah hati memberi diskon bahkan sampai 75% bisa ada. Seperti di atas, pakaian musim dingin itu diskon hampir 50% dari harga 99-an euro."][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Variasi diskon dari berbagai produk beserta bon pembayarannya yang saya kumpulkan beberapa tahun terakhir. Bisa dilihat bahwa dari harga 20,-an euro juga diskon jadi 6,-euroan."][/caption]

1357252117979744289
1357252117979744289


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun